Survei SI: Elektabilitas SBY Merosot, JK Naik

Survei SI: Elektabilitas SBY Merosot, JK Naik
Survei SI: Elektabilitas SBY Merosot, JK Naik
Audy Wuisang pun menambahkan, bahwa berdasarkan survei pula, penurunan elektabilitas SBY-Boediono disebutkan sebagai akibat penampilannya yang berbeda sama sekali dibanding saat Pilpres 2004. "SBY (dianggap) terlalu defensif dan konservatif. Mengapa SBY tidak menampilkan gaya seperti pada Pilpres 2004," paparnya.

Audy mengemukakan lagi, bahwa selain dipandang defensif dan konservatif, faktor lain penyebab turunnya elektabilitas SBY adalah bersumber dari tim kampanye yang bersikap ofensif dan agresif, serta terkadang menimbulkan "benturan" dengan tim pasangan lawan. "Kasus selebaran fotokopi di Medan dan kontroversi pernyataan mengenai peluang orang Sulawesi Selatan menjadi presiden, adalah contoh ofensif dan agresivitas tim SBY-Boediono yang cukup berpengaruh terhadap naiknya elektabilitas JK-Wiranto di Sulawesi, walaupun belum berpengaruh banyak di Pulau Jawa," imbuhnya.

Namun, meski peluang untuk terjadinya dua putaran pilpres terbuka, lanjut Audy pula, bukan berarti peluang untuk terjadinya satu putaran sudah tertutup sama sekali. Pilpres berlangsung untuk satu atau dua putaran masih relatif sama peluangnya, karena angka-angka selisih dalam survei yang (relatif) kecil. "Pilpres akan berlangsung satu atau dua putaran masih sangat tergantung kepada seberapa besar penurunan elektabilitas SBY-Boediono hingga 8 Juli, dan seberapa besar kenaikan elektabilitas JK-Wiranto hingga 8 Juli 2009," ujarnya. (fas/JPNN)

JAKARTA - Hasil penelitian terbaru dari lembaga survei Strategic Indonesia (SI) soal keterpilihan (elektabilitas) capres-cawapres pada Pilpres 2009,


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News