Survei SMRC: Perppu Cipta Kerja Direspons Positif Masyarakat

Survei SMRC: Perppu Cipta Kerja Direspons Positif Masyarakat
Direktur Eksekutif SMRC Sirojudin Abbas. Foto: tangkapan layar/ANTARA/Syaiful Hakim

Rektor ITB-Ahmad Dahlan Mukhaer Pakkanna mengungkapkan, dari data Bank Dunia ternyata bangsa Indonesia hingga kini tetap dianggap masih punya imunitas ekonomi, meski melemah.

Mukhaer menilai, dengan begitu sebenarnya Indonesia Indonesia tidak masuk dalam kriteria resesi, tetapi lebih ke depresi ekonomi karena hanya berada di titik terendah tahunan.

Apalagi hal ini ditunjang, Mukhaer menambahkan, bahwa dari hasil survei ternyata indeks keyakinan konsumen terhadap kegiatan ekonomi trennya optimis dan justru meningkat sehingga masih bagus.

Direktur Eksekutif Moya Institute Hery Sucipto dalam sesi penutup webinar menyampaikan, masalah ciptaker butuh perhatian serius karena menyangkut hajat dan kepentingan publik yang mempengaruhi sektor perekonomian.

“Ada kepentingan bersama bangsa Indonesia akibat pandemi yang meruntuhkan sektor ekonomi dan berpengaruh ke depannya, misalnya resesi global,” tukas Hery.

Sebelumnya, di penghujung akhir tahun lalu Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengumumkan terbitnya Perppu Nomor 2 Tahun 2022 tentang Cipta Kerja (Ciptaker).

Jokowi berasalan Perppu Ciptaker ini amat dibutuhkan Indonesia saat ini guna menghadapi situasi ekonomi dunia yang bakal dilanda krisis.

Terbitnya Perppu Ciptaker ini cukup mengejutkan publik pasalnya tahun 2020 Mahkaman Konstitusi telah memutuskan UU Ciptaker inkonstitusional bersyarat sehingga perlu segera diperbaiki jangka waktu dua tahun ke depan. (dil/jpnn)

Menurut hasil survei, sebanyak lebih dari 50 persen masyarakat menaruh harapan serta mendukung Perppu Cipta Kerja


Redaktur & Reporter : M. Adil Syarif

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News