Survei Terkini: Tiongkok Paling Mengancam NKRI

Survei Terkini: Tiongkok Paling Mengancam NKRI
Parpor dari warga negara asing (WNA) asal Tiongkok yang disita imigrasi. Foto: Desynta Nuraini/JawaPos.Com

jpnn.com - jpnn.com - Media Survei Nasional (Median) pada 29 Januari hingga 2 Februari lalu menggelar jajak pendapat tentang pandangan responden terkait negara-negara yang dikhawatirkan menjadi ancaman bagi NKRI. Hasilnya, ada lima negara yang menjadi ancaman utama bagi Indonesia.

Direktur Eksekutif Median Rico Marbun mengatakan, responden menempatkan Tiongkok sebagai ancaman utama. “Ada 40,7 persen responden menjawab Tiongkok saat ditanya negara mana yang paling dikhawatirkan bisa mengancam atau merugikan Indonesia,” ujarnya di Jakarta, Jumat (10/2).

Selanjutnya, ada empat negara lainnya yang juga dianggap sebagai ancaman. Yaitu Amerika Serikat (25,6 persen), Australia (5,5 persen), Malaysia (4 persen) dan Suriah (1,2 persen).

Selain kelima negara itu, responden juga menyebut sejumlah negara lain yang berpotensi mengancam. Antara lain Arab Saudi (1,2 persen), Filipina (0,5 persen), Israel (0,5 persen‎), Singapura (0,5 persen), Inggris (0,5 persen), Iran (0,2 persen) dan yang tidak paham (18,9 persen).

Menurut Rico, ada beberapa alasan sehingga responden menyebut Tiongkok menjadi ancaman utama. Antara lain karena dikhawatirkan akan menguasai ekonomi Indonesia (29,3 persen), karena banyak tenaga kerja asing dari Tiongkok yang masuk ke Indonesia (26,8 persen),  komunisme (6,1 persen), berbahaya (3,7 persen), anti-Islam (2,4 persen) dan sejumlah alasan lain.

Sedangkan alasan mayoritas responden yang menempatkan AS sebagai ancaman karena negeri yang kini dipimpin Donald Trump itu anti-Islam (23,3 persen). Alasan lainnya karena AS sebagai negara adidaya (9,7 persen), menguasai ekonomi (9,7 persen), berbahaya (7,8 persen), dan ikut campur urusan dalam negeri Indonesia (6,8 persen).

Responden juga menilai AS ikut campur urusan dalam negeri Indonesia (6,8 persen), menjajah Indonesia (5,8 persen), merusak budaya (3,9 persen) dan sejumlah alasan lainnya.

Survei Median bertema Persepsi Warga Jakarta Atas Politik Identitas dan Aktivisme Islam itu melibatkan 800 responden. Metode yang digunakan multistage random sampling dengan margin eror ± 3,4 persen, pada tingkat kepercayaan 95 persen.(gir/jpnn)


Media Survei Nasional (Median) pada 29 Januari hingga 2 Februari lalu menggelar jajak pendapat tentang pandangan responden terkait negara-negara


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News