Suryadharma Merasa Dipermalukan Suharso

Diajak Kampanye Damai, Pilih Bersama Jusuf Kalla

Suryadharma Merasa Dipermalukan Suharso
Suryadharma Merasa Dipermalukan Suharso

jpnn.com - JAKARTA - Tanda-tanda terjadinya konflik di tubuh Partai Persatuan Pembangunan (PPP) sudah muncul sejak dimulainya masa kampanye pemilu legislatif (pileg) 15 Maret lalu. Menurut Ketua Umum PPP Suryadharma Ali, saat itu wakilnya di partai, Suharso Manoarfa sudah melakukan pembangkangan.

Suryadharma mengisahkan, KPU pada tanggal 15 Maret 2014 menggelar acara deklarasi kampanye damai yang dihadiri semua partai peserta pemilu. Namun, Suharso sebagai Ketua Lajnah Pemenangan Pemilu (LP2) PPP justru tidak hadir.

"Semestinya ketua LP2 mendampingi ketum untuk deklarasi kampanye damai di Monas. Tapi yang bersangkutan (Suharso, red) saat itu ada di Tasikmalaya bersama Bapak Jusuf Kalla dan Ketua DPW Jabar Rahmat Yasin," ujar Suryadharma kepada wartawan di kantor DPP PPP, Menteng, Jakarta, Minggu (20/4) malam.

Parahnya lagi, lanjut Suryadharma, KPU dalam kesempatan itu mewajibkan setiap partai untuk mengikuti pawai mobil hias. Namun, karena Suharso tidak menjalankan tugasnya maka mobil hias PPP kalah cantik dari peserta lain.

"KPU minta masing-masing partai mobil hias, semua menggunakan mobil besar, tapi PPP hanya mempergunakan pick up," ungkap Suryadharma.

Politisi yang juga menteri agama itu mengaku merasa malu karena peristiwa itu. Ia pun menyalahkan Suharso karena tidak becus melaksanakan tugasnya. "Saya merasa sangat malu. Di mana tanggung jawab Ketua LP2?” kata Suryadharma sinis.

Seperti diketahui, Suharso Manoarfa adalah salah satu pengurus PPP yang menentang keputusan Suryadharma Ali merapat ke Gerindra guna mendukung Prabowo Subianto sebagai calon presiden di pilpres Juli mendatang. Akibat dianggap terus bermanuver, mantan Menteri Perumahan Rakyat itu pun akhirnya dipecat oleh Suryadharma.(dil/jpnn)


JAKARTA - Tanda-tanda terjadinya konflik di tubuh Partai Persatuan Pembangunan (PPP) sudah muncul sejak dimulainya masa kampanye pemilu legislatif


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News