Suspect Flu Burung, Balita Meninggal Dunia

Suspect Flu Burung, Balita Meninggal Dunia
Suspect Flu Burung, Balita Meninggal Dunia
Amir menambahkan bahwa selama ini belum pernah warga yang tinggal dilingkungan tempat tinggalnya meninggal akibat flu burung. Ia juga meminta agar tidak dibesar-besarkan.  "Kita juga belum tau bahwa anak ini dipastikan meninggal karena flu burung. Kita tunggu dulu hasil uji Laboratorium dari RSUD dulu lah,” katanya.

Amir membenarkan bahwa pasangan Hendri dan Dewi adalah merupakan warga pendatang yang baru tinggal selama kurang lebih 6 bulan. Ia juga mengakui bahwa Hendri yang merupakan ayah Faruq sehari-hari memang bekerja sebagai penjula telur puyuh. “Ya si Hendri itu memang berjualan telur puyuh, tapi saya tidak tau dari mana telur puyuh itu didapatkan," ujarnya.

Sedangkan menurut keterangan tetangga korban Ucok (43), kejadian ini memang mengagetkan warga setempat. Namun menurut pengakuan Ucok, lingkungan tempat tinggal mereka tergolong bersih dan tidak banyak warga yang memelihara Unggas. “Ya cuma saya yang memelihara ayam, itupun cuma tiga ekor. Tapi kondisi ayam saya sehat semua tak ada yang mati,” sebutnya.

Ucok yang tinggal berjarak 30 meter dari rumah keluarga Faruq, membenarkan bahwa balita yang baru berusia 2,4 tahun itu meninggal setelah dirawat di rumah sakit selama kurang lebih 10 hari. Dan pada sabtu siang tadi jenazah korban baru dikebumikan. Namun menurut Ucok balita tersebut tidak dibungkus peti layaknya jenazah penderita flu burung.

PEKANBARU  -  Faruq, balita berusia 2,4 tahun, warga Jalan Hang Jebat RT03/RW 03 Kelurahan Suka Mulya, Kecamatan Sail, Jumat (27/4) malam,

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News