Suster Keramas, Makin Diprotes Makin Laris

Suster Keramas, Makin Diprotes Makin Laris
Suster Keramas, Makin Diprotes Makin Laris
JAKARTA - Semakin diprotes, penjualan film Indonesia akan semakin sukses. Setidaknya, itu yang terjadi pada Suster Keramas, film produksi Maxima Pictures. Film genre horor karya Helfi Kardit tersebut berhasil 'menjual' nama Rin Sakuragi, pemain film asal Jepang, meski didemonstrasi di banyak tempat.

 

Di negara asalnya, Sakuragi termasuk aktris Japanese Adult Video alias bintang porno Negeri Sakura. Namun, produser Ody Mulya mengatakan bahwa perempuan kelahiran 3 Maret 1989 itu pemain film biasa. "Dia kan juga main beberapa film komersial. Jadi, dia itu kita sebut aktris film drama saja," kata Ody, Sabtu (9/1).

 

Menurut Ody, Sakuragi diminta bermain film bukan karena menggantikan Miyabi yang jadwal syutingnya belum juga terlaksana karena sempat dilarang banyak pihak datang ke Indonesia. "Ini film berbeda. Kebetulan ada kontrak dengan manajemennya," bantah Ody.

 

Apa pun itu, nama Sakuragi sudah menjadi kontroversi dan secara bisnis "layak jual". Maka, sejak dirilis 31 Desember 2009, sampai sekarang Suster Keramas sudah meraup sekitar 350 ribu penonton. Untuk sebuah film yang bukan termasuk unggulan secara kualitas, jumlah tersebut boleh dibilang sangat sukses. Terlebih, sampai saat ini, 48 kopi film yang disediakan Maxima masih tayang di banyak tempat di seluruh Indonesia. "Harapannya bisa sampai 1 juta penonton," ucap Ody.

 

JAKARTA - Semakin diprotes, penjualan film Indonesia akan semakin sukses. Setidaknya, itu yang terjadi pada Suster Keramas, film produksi Maxima

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News