Susu Kental Manis Bukan Pengganti ASI

Susu Kental Manis Bukan Pengganti ASI
Pembicara diskusi Cerdas Memilah Pangan Sehat dan Bergizi serta Bijak Menggunakan Susu Kental Manis. Foto: Ist

“Sel kanker suka sekali dengan gula. Susu kental manis kandungan utamanya adalah gula. Makanya susu kental manis itu harus menjadi perhatian," ujar Reihana.

Ketua PW Muslimat NU Sri Dwi Ningsih Suparno mengatakan, susu kental manis hanya boleh digunakan untuk toping makanan dan bukan untuk dikonsumsi oleh anak-anak dalam masa pertumbuhan.

“Informasi yang diperoleh dalam diskusi hari ini semoga bisa menjadi syiar Muslimat NU baik yang ada di seluruh Provinsi Lampung maupun nasional. Kita harus bijak memilih dan memilah produk yang baik untuk anak-anak kita,” ujar Sri.

Sri menambahkan, sosialisasi penggunaan susu kental manis adalah salah satu bentuk dakwah (syiar) kepada warga Muslimat NU Lampung khususnya dan masyarakat umumnya.

Hal itu untuk menambah pengetahuan agar bijak dalam menggunakan susu kental manis sebagai toping makanan.

“Muslimat NU ini, kan, organisasi Islam terbesar di Indonesia. Jadi, ilmu yang didapatkan hari ini salah satu syiar kami yang bisa di sampaikan kepada ibu-ibu di daerah agar cerdas memilah pangan sehat dan bergizi serta bijak menggunakan susu kental manis," tambah Sri.

Kepala Balai Besar Pengawas Obat dan Makanan (BBPOM) Bandar Lampung Syamsuliani mengatakan, saat ini peredaran produk susu di pasaran beraneka ragam, termasuk susu kental manis.

“Susu kental manis hanya sebagai pelengkap sajian. Susu kental manis bukan pengganti pemenuhan gizi, apalagi untuk bayi, balita dan anak anak,” terang Syamsuliani.

Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Lampung Reihana mengatakan, susu kental manis tidak bisa dijadikan pengganti susu murni.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News