Susun Potongan Tubuh Korban seperti Main Puzzle
"Keluarga korban tentu menanyakannya. Wah, saya bingung gak karuan," terang perempuan yang juga dosen di Jakarta Centre for Law Enforcement Cooperation, Universitas Diponegoro Semarang, UII Jogja, Unissula, dan PTIK Jakarta ini.
Hastry merasa bertanggung jawab atas hilangnya cincin itu. Dia lalu bekerja keras mencari cincin itu. Ternyata, cincin tersebut tertinggal di tempat pemandian jenazah.
"Wah, saat menemukan cincin itu leganya tak terbayangkan," ungkap polwan kelahiran 23 Agustus 1970 itu.
Catatan-catatan menarik, unik, dan menegangkan itu tergambar dalam buku kedua Hastry tersebut. Hastry mengaku masih berkeinginan untuk bisa berkontribusi dalam tim DVI maupun tim identifikasi internasional yang berpusat di Lyon, Prancis.
"Itu obsesi saya ke depan. Mudah-mudahan terwujud," harapnya. (*/c2/ari)
Keterlibatan AKBP Sumy Hastry Purwanti dalam proses identifikasi kasus-kasus besar melambungkan nama anggota tim Disaster Victim Identification (DVI)
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Ninis Kesuma Adriani, Srikandi BUMN Inspiratif di Balik Ketahanan Pangan Nasional
- Dulu Penerjemah Bahasa, kini Jadi Pengusaha Berkat PTFI
- Mengintip Pasar Apung di KCBN Muaro Jambi, Perempuan Pelaku Utama, Mayoritas Sarjana
- Tony Wenas, Antara Misi di Freeport dan Jiwa Rock
- Hujan & Petir Tak Patahkan Semangat Polri Sampaikan Pesan Pemilu Damai ke Wilayah Terluar Dumai
- Tentang Nusakambangan, Pulau yang Diusulkan Ganjar Jadi Pembuangan Koruptor