Sutarman Pilih Balas Kritik dengan Senyuman

Tegaskan Polri Terus Lakukan Pembenahan Internal

Sutarman Pilih Balas Kritik dengan Senyuman
Kapolri Jenderal (Pol) Sutarman bercengkerama dengan mantan Wakil Presiden Jusuf Kalla dalam acara peluncuran buku "Hoegeng Polisi dan Menteri Teladan" di Jakarta, Minggu (17/11). Foto: Ricardo/JPNN.Com

jpnn.com - JAKARTA - Belum lama duduk di kursi Kapolri, namun Jenderal (Pol) Sutarman sudah mendapat kritikan bertubi-tubi. Tak hanya di media, kritikan itu juga muncul di depan Sutarman langsung. Salah satunya saat pengganti Timur Pradopo itu hadir pada peluncuran buku  "Hoegeng Polisi dan Menteri Teladan" di Jakarta Selatan, Minggu, (17/11).

Hadir pada acara itu antara lain mantan Wakil Presiden (Wapres) Jusuf Kalla, Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Abraham Samad, anggota Komisi III DPR Bambang Sesatyo, aktivis antikorupsi Teten Masduki dan sejumlah tokoh lainnya. Kritikan itu lantaran para tokoh yang hadir membandingkan Polri di era kepemimpinan Hoegeng sebagai Kapolri dengan kondisi para petinggi kepolisian akhir-akhir ini.

Namun Sutarman tak mau tipis kuping menanggapi kritikan itu. "Kritik itu kami anggap sebagai masukan. Saya tidak akan marah, saya tetap tenang dan tersenyum," kata Sutarman dengan senyum di hadapan para tokoh itu.

Ia menyatakan, Polri tetap bersemangat untuk membuat perubahan dan perbaikan internal. Kritik, kata dia, tidak akan mematahkan semangat Polri.
Meski belum mampu mencontoh Hoegeng, namun Sutarman menyatakan perubahan akan dimulai dari dirinya sehingga menjadi teladan bagi seluruh anggota Polri.

"Jika anak buah saya salah, salahkan saya juga. Kami ingin ada perubahan, jika kami berbuat benar jangan lalu disalahartikan," ujar Sutarman.

Sutarman juga mengaku sudah memberikan nomor handphonenya ke sejumlah media untuk publik. Hal ini agar publik dapat melaporkan berbagai hal padanya termasuk jika ada oknum polisi yang melakukan pelanggaran.

Selain itu, rekrutmen anggota baru Polri juga sudah lebih transparan. Oleh karenanya jika ada penyimpangan, ia minta untuk dilapori.

"Kami sudah sangat transparan dan terbuka, jadi kalau ada DPR RI mau nitip anak masuk polisi tidak bisa, karena kami prosesnya transparan diawasi banyak pihak. Kalau ada penyimpangan, laporkan," tegas Sutarman.

JAKARTA - Belum lama duduk di kursi Kapolri, namun Jenderal (Pol) Sutarman sudah mendapat kritikan bertubi-tubi. Tak hanya di media, kritikan itu

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News