Sutarman Pilih Balas Kritik dengan Senyuman

Tegaskan Polri Terus Lakukan Pembenahan Internal

Sutarman Pilih Balas Kritik dengan Senyuman
Kapolri Jenderal (Pol) Sutarman bercengkerama dengan mantan Wakil Presiden Jusuf Kalla dalam acara peluncuran buku "Hoegeng Polisi dan Menteri Teladan" di Jakarta, Minggu (17/11). Foto: Ricardo/JPNN.Com

Sementara anggota Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas) Adrianus Meliala mengakui, masih banyak hal menyimpang di internal Polri. Meski demikian, ia menilai Polri punya alasan sendiri untuk melakukan hal-hal tersebut.

Ia mencontohkan, Polri tidak memiliki dana untuk tes DNA. Tapi karena memiliki jaringan di banyak pihak, Polri mendapat dana untuk itu. Hal itu, kata dia, tidak dapat disalahkan juga karena publik menuntut Polri untuk melakukan tes DNA jika ada kasus terutama yang menyebabkan korban jiwa.

"Saya tidak bilang apa yang dilakukan Polri itu benar, tapi kita juga harus lihat mengapa bisa demikian. Kalau ada keluarga anda masuk sel di Polri, tidak dapat makan banyak, jangan salahkan polisi, karena uang makan tahanan mereka memang terbatas. Kalau mereka tidak dapat dari luar belum tentu bisa biayai makanan tahanan," kata Adrianus.

Adrianus mengungkapkan, selain memberi kritik pada Polri, publik seharusnya juga memberi kritik juga pada institusi lain. Menurutnya, Polri sudah sangat terbuka selama ini untuk menerima kritikan.

"Coba lihat dan beri kritik juga pada sebelahnya Mabes Polri, Kejaksaan Agung. Untuk melengkapi berkas perkara juga harus dikasih amplop juga. Lihat juga institusi pertahanan dan lainnya. Korupsi bukan hanya di Polri. Meski saya akui, Polri memang sudah rusak bukan berarti tidak bisa dibenahi," tandas Adrianus. (flo/jpnn)

JAKARTA - Belum lama duduk di kursi Kapolri, namun Jenderal (Pol) Sutarman sudah mendapat kritikan bertubi-tubi. Tak hanya di media, kritikan itu


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News