Sutiyoso Mengenang Insiden Percobaan Penangkapan di Australia
Tersinggung, Malam Itu Juga Pulang ke Indonesia
Kamis, 07 Oktober 2010 – 06:36 WIB
Mantan Gubernur DKI Sutiyoso punya pengalaman percobaan penangkapan saat melakukan kunjungan dinas di Australia pada 29 Mei 2007. Dia diminta untuk menghadiri panggilan pengadilan setempat terkait persidangan kasus Balibo Five di Timor Timur (Timtim) 1975. Bagaimana kisah peristiwa tersebut?
====================
DIAN WAHYUDI, Jakarta
====================
====================
DIAN WAHYUDI, Jakarta
====================
PINTU kamar 3107 Hotel Shangri-La, Sydney, Australia, tempat Sutiyoso menginap tiba-tiba dibuka dari luar. Dengan menggunakan master key yang diminta dari petugas hotel, dua orang bule berpakaian rapi langsung masuk tanpa permisi.
Sang penghuni kamar adalah Sutiyoso yang ditemani sejumlah protokoler yang dibawa dari Jakarta. Dia beserta rombongan saat itu datang ke Sydney memenuhi undangan pemerintah Negara Bagian New South Wales, Australia. Yaitu, untuk menandatangani perjanjian kota kembar Sydney-Jakarta. Rencanaya, acara tersebut dilakukan pada 30 Mei 2007 atau sehari sebelum insiden yang berlangsung sekitar pukul 16.00 waktu Sydney tersebut.
"Saya kaget, langsung saya tanya mereka, siapa kamu kok masuk tanpa permisi?" tutur Sutiyoso di sela acara diskusi di gedung DPD kemarin (6/10). Dia juga menceritakan, saat itu dirinya masih dalam kondisi jetlag karena baru saja mendarat dari penerbangan Indonesia-Australia.
Mantan Gubernur DKI Sutiyoso punya pengalaman percobaan penangkapan saat melakukan kunjungan dinas di Australia pada 29 Mei 2007. Dia diminta untuk
BERITA TERKAIT
- Dulu Penerjemah Bahasa, kini Jadi Pengusaha Berkat PTFI
- Mengintip Pasar Apung di KCBN Muaro Jambi, Perempuan Pelaku Utama, Mayoritas Sarjana
- Tony Wenas, Antara Misi di Freeport dan Jiwa Rock
- Hujan & Petir Tak Patahkan Semangat Polri Sampaikan Pesan Pemilu Damai ke Wilayah Terluar Dumai
- Tentang Nusakambangan, Pulau yang Diusulkan Ganjar Jadi Pembuangan Koruptor
- Pesantren Ala Kadarnya di Pulau Sebatik, Asa Santri di Perbatasan Negeri