Syahrul Yasin Limpo Tegaskan Bicara soal Pangan Tak Boleh Dibatasi Kepentingan

Syahrul Yasin Limpo Tegaskan Bicara soal Pangan Tak Boleh Dibatasi Kepentingan
Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo bersama Menteri Keuangan Sri Mulyani hadir pada Joint Finance Agricultural Minister Metting (JFAMM) yang berlangsung di Washington DC, Amerika Serikat, Selasa waktu setempat. Foto: Dokumentasi Humas Kementan

jpnn.com, WASHINGTON DC - Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (SYL) mengajak seluruh anggota negara G20 untuk membangun kolaborasi aktif dalam mengantisipasi krisis pangan global.

Hal itu disampaikan SYL pada Joint Finance Agricultural Minister Metting (JFAMM) di Washington D.C, Amerika Serikat, Selasa waktu setempat.

 "Ada 3 isu yang saya sampaikan, tetapi intinya adalah krisis pangan 2023 harus terantisipasi dengan baik dan kita harus membuka kerjas ama yang kuat antarnegara agar bisa keluar dari tekanan krisis," ujar SYL.

Menurut Syahrul Yasin Limpo, pertemuan menteri pertanian dan menteri keuangan seluruh dunia pada JFAMM itu sangat penting dalam menentukan langkah bersama ke depan.

Sebab kata SYL membahas pangan adalah bicara kemanusiaan yang tidak boleh dibatasi oleh kepentingan apapun 

"Pertemuan ini (JFAMM) sangat penting karena kita bicara terhadap bagaimana keterkaitan antara kesiapan menghadapi krisis pangan dunia atau apa yang harus kita persiapkan untuk antisipasi agar pertanian di semua negara mampu mengadaptasi dengan baik," katanya.

Oleh karena itu, SYL mendorong agar semua negara membuka jalur distribusi pangan terbuka.

Dia menegaskan pangan adalah kebutuhan bersama dan bisa menjadi solusi dalam meregangkan ketegangan geopolitik dunia.

Menurut Syahrul Yasin Limpo, pertemuan menteri pertanian dan menteri keuangan seluruh dunia pada JFAMM itu sangat penting dalam menentukan langkah bersama.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News