Syarief Hasan Dorong Penguatan Bakamla dengan Peremajaan Teknologi Pendukung

Syarief Hasan Dorong Penguatan Bakamla dengan Peremajaan Teknologi Pendukung
Wakil Ketua MPR RI Syarief Hasan. Foto: dokumen JPNN.Com

Penguatan Bakamla, kata Syarief, juga harus terlihat pada dukungan anggaran, sarana dan prasarana, dan peremajaan teknologi pendukung dalam menjalankan tugasnya sebagai penanggung jawab keamanan laut.

"Sangat mengherankan jika ada kapal asing yang ternyata berjumlah ratusan memasuki lautan Indonesia, namun tidak terdeteksi oleh radar," kata Syarief lagi.

Syarief menegaskan, potensi kelautan Indonesia sangat melimpah.

Food and Agriculture Organization (FAO)— Lembaga PBB yang menangani pangan dan pertanian dunia memperkirakan potensi perikanan tangkap laut Indonesia pada 2020 berada di peringkat terbesar ke-3 di dunia, setelah Tiongkok dan Peru.

"Indonesia menyumbang 8 persen dari produksi dunia. Namun mirisnya, negara kehilangan potensi pendapatan yang fantastis setiap tahunnya," bebernya.

Indonesian Justice Intiative (IOJI), misalnya, mengestimasi kerugian Indonesia dari praktek illegal fishing sebesar USD 4 miliar atau setara Rp 56,13 triliun setiap tahun.

"Pemerintah tidak boleh menutup mata dengan potensi penerimaan negara yang hilang," tegasnya.

Jika pemerintah mampu mengoptimalisasi sumber daya kelautan yang melimpah, bisa jadi negara tidak perlu banyak berutang, yang ujung-ujungnya menyengsarakan rakyat di kemudian hari.

Wakil Ketua MPR RI Syarief Hasan menekankan sangat pentingnya penguatan penjagaan kawasan perairan Indonesia.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News