T-Files, Kelompok Mahasiswa ITB Pembuat Pembangkit Listrik Tenaga Arus Laut
Tolak Investor Jepang, Dipakai di Jembatan Suramadu
Senin, 15 Oktober 2012 – 00:05 WIB
"Kami sempat hampir putus asa. Percobaan kami sering gagal, proposal kami juga sering ditolak," kenangnya. "Tapi, karena kami berpikir ke depan, teknologi ini akan sangat berarti bagi masyarakat luas, kami maju terus," lanjutnya.
Ketika proyek jadi, mereka kembali dihadapkan pada persoalan. Tak ada investor dalam negeri yang mau menanamkan modal untuk proyek ini. Yang ada justru investor dari Jepang. Namun, lantaran mereka lebih mengedepankan nasionalisme bahwa teknologi tepat guna tersebut untuk kebutuhan rakyat Indonesia, tawaran investor asing itu pun ditolak.
Akhirnya, sejak Februari lalu, T-Files menjadi sebuah holding company yang membawahkan sejumlah perusahaan yang bergerak di bidang marine current turbine, mining engineer, information technology, design and art, serta event organizer. Sepuluh persen saham T-Files dimiliki ITB yang sejak awal memberikan dukungan penuh. Mereka juga bekerja sama dengan Kementerian BUMN.
Berkat kerja keras Mita dan 12 kawannya, PLTAL kini telah diaplikasikan di sejumlah daerah. Yaitu, di Bali, Lombok, dan di Jembatan Suramadu, Surabaya-Madura. Ke depan mereka juga akan menggarap proyek di Jembatan Selat Sunda.
Mahasiswa Institut Teknologi Bandung (ITB) yang tergabung dalam kelompok T-Files memberikan harapan akan pemenuhan energi alternatif. Mereka mengembangkan
BERITA TERKAIT
- Ninis Kesuma Adriani, Srikandi BUMN Inspiratif di Balik Ketahanan Pangan Nasional
- Dulu Penerjemah Bahasa, kini Jadi Pengusaha Berkat PTFI
- Mengintip Pasar Apung di KCBN Muaro Jambi, Perempuan Pelaku Utama, Mayoritas Sarjana
- Tony Wenas, Antara Misi di Freeport dan Jiwa Rock
- Hujan & Petir Tak Patahkan Semangat Polri Sampaikan Pesan Pemilu Damai ke Wilayah Terluar Dumai
- Tentang Nusakambangan, Pulau yang Diusulkan Ganjar Jadi Pembuangan Koruptor