Tabung LPG Pertamina Mendarat di Perbatasan RI, Harganya Lebih Murah dari Malaysia

Tabung LPG Pertamina Mendarat di Perbatasan RI, Harganya Lebih Murah dari Malaysia
Respons cepat Pertamina terhadap masalah kelangkaan gas LPG di wilayah Krayan, Kalimantan Utara mendapat apresiasi dari anggota DPR RI. Foto: dok pribadi for JPNN

jpnn.com - Anggota Komisi VI DPR RI, Deddy Yevri Sitorus, mengapresiasi respons cepat Pertamina terhadap masalah kelangkaan gas LPG di wilayah Krayan, Kalimantan Utara. Menurut Deddy, cepatnya respons Pertamina mengatasi kelangkaan gas LPG di wilayah perbatasan itu adalah bukti kehadiran negara ketika dibutuhkan dan daerah perbatasan tidak diabaikan.

Selain itu, Deddy menilai respons cepat Pertamina sesuai dengan keinginan Presiden Joko Widodo yang berhasil dipahami oleh Direktur Utama dan CEO Patra Niaga.

“Hanya dalam waktu tidak sampai dua pekan, Pertamina langsung merespons permintaan masyarakat untuk menyediakan LPG bagi rakyat di perbatasan, ini luar biasa,” ujar Deddy, dalam keterangan tertulis kepada wartawan, Senin (22/3).

Wakil rakyat dari daerah pemilihan Kalimantan Utara itu menyampaikan, dataran tinggi Krayan terdiri dari lima kecamatan yang berbatasan langsung dengan negeri jiran Malaysia. Daerah itu terisolir sebab tidak ada jalan darat dan laut atau sungai sehingga kebutuhan masyarakat di wilayah itu dipenuhi oleh negara tetangga.

Akan tetapi sejak pandemi Covid-19, Malaysia menutup perbatasannya sehingga menyebabkan langka dan melonjaknya harga barang kebutuhan masyarakat di wilayah itu.

Deddy menjelaskan bahwa saat reses bulan Februari 2021, dirinya mendapatkan informasi bahwa harga gas LPG 12 kilogram di wilayah Krayan mencapai Rp 1.400.000. Kondisi ini sudah berjalan satu tahun dan sangat memberatkan masyarakat hingga banyak yang kembali menggunakan kayu sebagai bahan bakar.

“Masalah ini lalu saya komunikasikan kepada Dirut Pertamina dan memohon agar ada perhatian terhadap daerah terluar yang baru tahun lalu dikunjungi Presiden itu. Untunglah permohonan itu direspons dengan sangat cepat oleh Pertamina,” kata Deddy.

Pertamina lalu mengontrak Pelita Air Service untuk mengirimkan gas LPG secara rutin ke Krayan, dimulai pada 9 Maret 2021. Menurut Deddy, Pertamina berkomitmen mengirimkan 1.000 tabung LPG 12 kilogram non subsidi (NPSO) per bulan, dengan total biaya pengiriman mencapai Rp10.000.0000.000 hingga Desember 2021.

Anggota Komisi VI DPR RI, Deddy Yevri Sitorus, mengapresiasi respons cepat Pertamina terhadap masalah kelangkaan gas LPG di wilayah Krayan, Kalimantan Utara

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News