Tagar #PercumaLaporPolisi Melambung di Medsos, Bang Reza Beri Saran Begini untuk Polri
Menurutnya, data ini menunjukkan bahwa kejahatan seksual mengandung kompleksitas yang tinggi.
"Termasuk kemungkinan gagal diinvestigasi hingga tuntas, apalagi berlanjut sampai ke pengadilan. Di Amerika saja, jumlah kasus kejahatan seksual yang bisa ditangani hingga tuntas ternyata turun dari 60an persen (tahun 1964) ke 30an persen (2017)," tutur Reza.
Dosen di Sekolah Tinggi Ilmu Kepolisian itu menjelaskan kegagalan investigasi hingga kasus selesai bisa disebabkan oleh jarak waktu yang jauh antara peristiwa dan pelaporan ke polisi.
Reza menilai rentang waktu yang panjang bisa membuat pelaku kabur, bukti lenyap, saksi lupa, dan korban mengalami trauma berkepanjangan.
"Akibatnya, kerja penyelidikan dan penyidikan terkendala serius," tambah dia.
Meski begitu, Reza menjelaskan SP3 bukan penghentian kasus untuk selamanya tetapi bisa diaktifkan kembali sewaktu-waktu jika muncul bukti dan saksi yang memadai.
"Jadi, saya tetap menyemangati korban dan keluarga, jika peristiwa dimaksud benar-benar terjadi, untuk terus berikhtiar dan berdoa," ujarnya.
Lebih lanjut, Reza menilai ramainya tagar #PercumaLaporPolisi dilatarbelakangi oleh kekecewaan yang mendalam tetapi hal itu harus dihentikan.
Ahli Psikologi Forensik Reza Indragiri merespons munculnya tagar #PercumaLaporPolisi yang viral di media sosial akibat kasus pemerkosaan di Luwu Timur, Sulawesi Selatan.
- RUU Polri Belum Masuk Prolegnas, RUU KUHAP Justru di Depan Mata
- Tambah Kekuasaan Bukan Memperbaiki Pengawasan, RUU Polri Dinilai Menyimpang
- Sahroni Puji Keberhasilan Gugus Tugas Ketahanan Pangan Polri Tingkatkan Hasil Panen Jagung
- Dedi Mulyadi Ungkap Kriteria Pelajar yang Dikirim ke Barak TNI
- Wanita Lansia di Pagar Alam Diperkosa Saat Mencuci di Tempat Pemandian Umum, Begini Kronologinya
- PPATK Apresiasi Kinerja Pemerintah dan Polri dalam Penindakan Judi Online