Tahanan Tewas Mengenaskan, Kapolsek Bukit Raya Diperiksa Propam
"Saya jumpai istrinya untuk perkara ini, apa yang bisa diperbuat. Kalau mau diautopsi saya autopsi, saya bayar semuanya," kata AKP Syafnil.
Menurut dia, saat itu istri Dimas telah ikhlas atas kepergian suaminya dan menandatangani semua dokumen.
Istri Dimas juga ingin jenazah suaminya dipulangkan ke Medan sehingga proses pemulangan diurus polisi.
"Mendengar permintaan itu, kami mengurus semua kepulangan jenazah Dimas ke Medan dan tidak ada meminta biaya apa pun," tutur Syafnil.
Ada Oknum Polisi Minta Uang
Selain itu, AKP Syafnil juga mendengar ada permintaan uang dari anggota yang menangani kasus ini sebesar Rp 4,7 juta.
Konon permintaan uang itu terjadi ketika Syafnil belum tiba di rumah sakit.
"Ternyata, saat saya belum sampai ke Rumah Sakit Bhayangkara Polda Riau, anggota ada meminta uang autopsi. Mendengar itu saya langsung memindahkan dua anggota itu ke bagian lain karena membuat malu institusi," tutur Syafnil.
Kematian Dimas kini diselidiki Bidang Propam Polda Riau karena ada keberatan dari keluarga korban.
Buntut tahanan tewas dengan kondisi mengenaskan, Kapolsek Bukit Raya AKP Syafnil bersama anggotanya diperiksa Propam Polda Riau.
- Penjelasan Rektor Unri yang Polisikan Mahasiswa Pengkritik Tingginya UKT
- Ini yang Membuat Rektor Unri Melaporkan Mahasiswanya ke Polda Riau
- Hasil Survei Elektabilitas Bakal Calon Wali Kota Pekanbaru, 3 Nama Teratas
- Puspom TNI dan Propam Polri Menggelar Rapat, Pelat Dinas hingga Bentrok Jadi Sorotan
- Geger Penemuan Mayat di Jalan Yos Soedarso Pekanbaru, Lihat
- Kecelakaan Maut di Jalan Riau, 2 Orang Tewas Ditempat