Tahun Ini, BNC Memfokuskan pada Investasi Transformasi Digital
Menjadi catatan bahwa kenaikan itu merupakan sesuatu yang wajar, mengingat aplikasi digital BNC bernama neo+ sekarang ini telah diunduh total lebih dari 6 juta per Agustus 2021.
BNC melalui keberadaan aplikasi digitalnya telah mencatat pertumbuhan nasabah baru dari digital (new digital user growth) yang signifikan selama beberapa bulan sejak diluncurkan pada Maret 2021.
Fenomena itu disebabkan oleh minat masyarakat yang mulai tinggi akan bank digital dan besarnya animo nasabah baru akan produk dan layanan perbankan yang ditawarkan BNC.
Besaran angka beban operasional BNC pada paruh pertama tahun ini meningkat sangat signifikan, yaitu dari Rp76 miliar per Juni 2020 menjadi Rp268 miliar per Juni 2021.
Hal itu sedikit banyak mengkontribusikan dibukukannya rugi sebelum pajak sebesar Rp132 miliar pada paruh pertama 2021.
Di sisi rasio keuangan, per Juni tahun ini rasio kredit bermasalah terhadap total kredit (Non Performing Loan) bank mengalami kenaikan menjadi 3,42 persen dari posisi Juni 2020 sebesar 2,7 persen.
Rasio pinjaman terhadap simpanan (Loan to Deposit Ratio/LDR) mencapai 74,46 persen turun dari posisi 97,94 persen pada Juni 2020.
Direktur Utama Bank Neo Commerce Tjandra Gunawan mengatakan penurunan laba bersih lebih banyak disebabkan transformasi untuk menjadi bank digital.
Seiring dengan makin lajunya proses tranformasi PT Bank Neo Commerce Tbk (BNC) menjadi bank digital pada 2021, maka besaran angka investasi dan pos-pos biaya tertentu juga meningkat
- RUPST 2024, Bank Raya Rombak Susunan Dewan Komisaris dan Direksi, Ini Daftar Namanya
- Bank Raya Raih Penghargaan Top 5 Terbaik di Indonesia
- 13 Pemimpin Dompet Digital & Bank Digital di Kawasan Asia Pasifik Dukung Inisiatif Baru UMKM
- Akuntabilitas Meningkat, Bank Neo Commerce Canangkan Road To Profitability
- Mengoptimalkan Layanan Kepada Nasabah, Bank Neo Commerce Buka Kantor Baru
- Bank Neo Commerce Beberkan Strategi Jitu untuk Hadapi Tahun Depan