Tahun Ini, Korlantas Catat Ada 90 Kecelakaan Melibatkan Kendaraan ODOL
jpnn.com, JAKARTA - Korlantas Polri menindak tegas kendaraan dengan kapasitas lebih atau ODOL (overdimension overload) yang masih beroperasi. Penindakan dilakukan karena tingginya kecelakaan akibat kendaraan ODOL.
Kakorlantas Polri Irjen Istiono mengatakan, secara keseluruhan dari angka kecelakaan, sepuluh persennya disebabkan kendaraan ODOL.
“Dari data pelanggaran selama 2019 ada sekitar 1,3 juta lebih. Sebanyak 136 ribu atau 10 persen lebih dilakukan oleh kendaraan dengan kapasitas lebih atau ODOL,” ujar Istiono kepada wartawan, di Jakarta, Senin (9/3).
Istiono menuturkan, untuk tahun 2020, tercatat sudah ada 90 kecelakaan lalu lintas yang melibatkan truk ODOL.
“Biasanya, sekai kecelakaan yang melibatkan truk ODOL, fatal dan korbannya massal. Bisa tabrak dari belakang atau tabrakan massal,” kata dia.
Tujuan penindakan, menurut dia, untuk mengurangi tingkat kecelakaan lalu lintas.
Jenderal bintang dua ini menjelaskan, upaya penindakan terhadap truk ODOL sudah dilakukan sejak tahun 2014. Namun, selama itu hasilnya kurang maksimal.
Kini Polri dengan menggandeng Ditjen Hubungan Darat (Hubdat) Kementerian Perhubungan dan Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ) berupaya melakukan penegakkan hukum terhadap truk ODOL.
Dari data pelanggaran selama 2019 ada sekitar 1,3 juta lebih. Sebanyak 136 ribu atau 10 persen lebih dilakukan oleh kendaraan dengan kapasitas lebih atau ODOL.
- Tertibkan Kendaraan ODOL, Kapolda Sumsel Tempatkan 9 Personel Polri di UPPKB Kertapati
- Kecelakaan Fortuner Masuk Jurang di Bromo, Tidak Ada Jejak Pengereman
- Kecelakaan Rem Blong di Bromo: Ini Daftar Nama Korban Meninggal Dunia
- 5 Berita Terpopuler: Pendaftaran Sekolah Kedinasan Siap Dibuka, Oh Betapa Senangnya, tetapi Ada yang Tak Beres
- Ada Razia di Depan Polda Papua, Kendaraan Hasil Curian Terjaring
- Bus Masuk Jurang di Lampung Barat, 1 Orang Luka Ringan