Tahun yang Mengerikan

Tahun yang Mengerikan
Untuk pertama kalinya sejak invasi dimulai Februari lalu, warga Ukraina harus bertahan hidup dari gempuran tentara Rusia dan kerasnya musim dingin sekaligus. Foto: Dimitar DILKOFF / AFP

Perang masih terus berlanjut dan sampai sekarang ada solusi konkret. Ekonomi internasional yang seharusnya bisa mulai bernapas pascapandemi, harus megap-megap lagi karena perang yang membawa ancaman resesi.

Kalau perang tidak bisa diselesaikan,  dunia harus siap-siap menghadapi resesi.

Tahun yang suram makin gelap karena munculnya berbagai bencana alam. Musim dingin tahun ini menjadi yang terburuk di Amerika. Sedikitnya 60 orang tewas menjadi korban badai dan terperangkap kedinginan karena suplai listrik terputus.

Di semua penjuru dunia bencana alam terjadi dalam bentuk banjir, gempa bumi, dan tsunami. Bencana alam terjadi karena perubahan cuaca yang tidak terkendali.

Filantrop dan aktivis lingkungan Bill Gates sudah mengingatkan bahwa ancaman selanjutnya bagi dunia ialah bencana lingkungan. Bos Microsoft itu berkampanye ke seluruh dunia supaya emisi karbon dunia dihapuskan dari 51 miliar ton per tahun menjadi nol persen.

Hal ini mustahil terjadi, tetapi harus terwujud. Ironisnya, penghasil emisi karbon terbesar dunia adalah Amerika Serikat, negara tempat Bill Gates tinggal.

Nasib manusia terletak pada tangan manusia sendiri. Bencana pandemi, perang, dan lingkungan adalah ‘man-made disaster' atau bencana akibat ulah tangan manusia sendiri.

Bisakah annus horribilis diubah menjadi annus mirabilis yang penuh harapan? Selamat Tahun Baru 2023.(***)


Berita Selanjutnya:
Corcoran G20

Bahasa Latin memiliki ungkapan untuk menggambarkan tahun yang penuh peristiwa suram atau bahkan peristiwa mengerikan: annus horribilis.

Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News