Tak Ada Jalan Lain, Oposisi Harus Mengusung Prabowo

 Tak Ada Jalan Lain, Oposisi Harus Mengusung Prabowo
Prabowo Subianto. Foto: Ricardo/JPNN.com

Pangi mengatakan harus dicermati pernyataan SBY yang mengakui hubungan dengan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri masih ada jarak dan berusaha untuk dipulihkan 10 tahun terakhir. Menurutnya, ini terkesan Megawati menjadi batu ganjalan sulitnya Demokrat berlabuh ke poros koalisi pengusung Jokowi.

"SBY dan Prabowo memimpin grand coalition atau koalisi gemuk tersebut dalam rangka semakin mengokohkan dan mematangkan Prabowo sebagai calon presiden yang tergabung dalam koalisi Demokrat-Gerindra-PKS dan PAN real sebagai sang penantang Jokowi," ujarnya.

Keempat, kata Pangi, rekomendasi GNPF Ulama yang semakin mengukuhkan posisi Prabowo Subianto sebagai capres favorit pilihan umat. Rekomendasi itu menempatkannya pada posisi yang diharapkan dapat mengemban amanat dan menyuarakan serta memperjuangkan kepentingan umat.

Kelima, lanjut Pangi, efek ekor jas atau coattail effect menjadi salah satu pertimbangan paling rasional yang harus diambil oleh Partai Gerindra atau partai manapun untuk menaikkan pamor dalam level tertentu.

Selain itu, lanjut Pangi, juga menjadi bagian dari upaya meyelamatkan partai dari keterpurukan sebagai konsekuensi logis diselenggarakannya pileg dan pilpres secara serentak.

Situasi ini, kata Pangi, setidaknya bisa dibaca dari hasil beberapa lembaga survei yang menunjukkan kecenderungan peningkatan perolehan suara dari partai yang diasosiasikan sebagai partai pendukung utama calon presiden seperti PDI Perjuangan dan Partai Gerindra.

”Kedua partai ini mendapat limpahan berkah dengan peningkatan perolehan suara partai yang cukup signifikan,” tuntasnya. (boy/jpnn)


Dua poros kekuatan politik semakin menunjukkan geliat persaingan menggebu-gebu, meski sampai sekarang mereka belum juga menentukan pasangan calon masing-masing


Redaktur & Reporter : Boy

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News