Tak ada Motif Politik, Mentan: Kami Hadir Melindungi Masyarakat

Tak ada Motif Politik, Mentan: Kami Hadir Melindungi Masyarakat
Menteri Pertanian Amran Sulaiman (memegang mikrofon) dan Kapolri Jenderal Tito Karnavian (berpeci) usai penggerebekan gudang beras bersubsidi milik PT IBU di Bekasi, Jawa Barat, Kamis (20/7) malam. Foto: Kementan

Amran menegaskan, meski telah menindak PT IBU, tapi hubungannya dengan pejabat di jaringan induk PT IBU seperti Komisaris Independen PT Tiga Pilar Sejahtera (TPS) Food Anton Apriyantono, masih baik.

Anton merupakan mantan Mentan Kabinet Indonesia Bersatu.

"Aku hanya melanjutkan perjuangan beliau. Kalau ada keberhasilan, keberhasilan beliau juga. Kalau ada salah, salah junior. Jangan hubungkan persoalan darat ke laut," jelasnya.

Selain itu, dia pun meluruskan kesimpangsiuran isu yang beredar pascapenggerebekan gudang beras merek Cap Ayam Jago dan Maknyuss tersebut, menyangkut subsidi.

Dia menjelaskan, kucuran dana pemerintah di sektor pangan merupa subsidi input, seperti pupuk Rp 31,2 triliun dan benih Rp 1,3 triliun. Sedangkan subsidi ouput dengan membeli beras petani untuk diberikan kepada masyarakat prasejahtera sebesar Rp 19,8 triliun.

Nilai tersebut, tambah dia, belum termasuk bantuan sarana dan prasarana lain yang angkanya juga menembus triliunan rupiah setiap tahunnya.

Soal jumlah varietas IR 64 yang beredar di pasaran cuma sekitar 15 persen, Amran membenarkan. Namun, dia mengingatkan, jika jenis tersebut cukup banyak dan mencapai 90 persen dari 15,2 juta hektare luas lahan padi. Misalnya, Ciherang, Mekongga, Situ Bagendit, Cigeulis, Impari, Ciliwung, Cibogo, dan lainnya.

"Ini sama-sama harganya di seluruh Indonesia Rp 7 ribu. Kemudian, dapat subsidi pupuk, benih," pungkas dia. (Mg4/jpnn)


Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman membantah adanya isu politis dalam penggerebekan gudang beras PT Indo Beras Unggul (IBU) oleh Satuan Tugas


Redaktur & Reporter : Fathan Sinaga

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News