Tak Ada Penularan COVID-19 di Vietnam Dalam Dua Minggu. Apa yang Bisa Dipelajari?

"Pihak berwenang melakukan hal yang sederhana, seperti yang sudah dilakukan sebelumnya, namun sekarang lockdown terbatas dan dilakukan dengan cepat," kata Profesor Thwaites.
Sama seperti yang dilakukan dengan tes massal di kota Wuhan, mereka menggunakan sistem sampel, dengan sampel dari lima atau enam orang dites bersama-sama.
Bila dari kelompok itu ada yang positif, maka seluruh sampel kemudian dites satu persatu.

"Seluruh orang dalam satu keluarga masuk dalam satu sampel," kata Profesor Thwaites sambil menambahkan jika prioritas mereka adalah kawasan perumahan yang memiliki kasus positif.
"Dengan cara ini, mereka bisa melakukan tes mencakup 100 ribu orang, dengan melakukan 20 ribu tes. Ini memungkinkan mereka menghemat waktu dan dana."
WHO melaporkan 30 persen penduduk Da Nang sudah menjalani tes hanya dalam waktu sepekan antara 3 sampai 10 September.
"Lockdown kedua ini lebih ketat dibandingkan sebelumnya, dan reaksi warga bagus sekali, mereka menemukan satu kasus dan langsung lockdown," kata Jos Aguiar seorang warga Australia yang bekerja di sebuah perusahaan properti di Da Nang kepada ABC.
Di saat masih ada negara-negara yang masih berada di gelombang pertama COVID-19, seperti Indonesia, atau ada yang baru mengalami awal gelombang kedua, Vietnam tampaknya berhasil mengatasi gelombang kedua
- Partai Buruh Menang Pemilu Australia, Anthony Albanese Tetap Jadi PM
- Dunia Hari Ini: Israel Berlakukan Keadaan Darurat Akibat Kebakaran Hutan
- Dunia Hari Ini: Amerika Serikat Sepakat untuk Membangun Kembali Ukraina
- Dunia Hari Ini: Pakistan Tuding India Rencanakan Serangan Militer ke Negaranya
- Dunia Hari Ini: PM Terpilih Kanada Minta Waspadai Ancaman AS
- Dunia Hari Ini: Sebuah Mobil Tabrak Festival di Kanada, 11 Orang Tewas