Tak Ada yang Berani Injak Lokasi Ini, Takut Dihantui Arwah Pembunuh Massal
Setelah kejadian berdarah itu, Sutedjo menjadi orang yang paling sibuk. Sebelum Wirdjo ditemukan, dia harus menelusuri jejak lokasi keponakannya itu beraksi. Ini juga yang membuat polisi menempel ketat Sutedjo hingga Wirdjo akhirnya ditemukan.
Kengerian terhadap aksi Wirdjo pun masih tergambar meski dia sudah ditemukan tewas gantung diri. Beberapa masyarakat yang kenal langsung dengan Wirdjo sampai tidak enak makan dan tidur.
“Saya sudah bilang sama mereka, makan saja. Tapi banyak yang nggak enak makan, tenggorokan serasa menolak nasi,” katanya.
Bahkan saat jenazah Wirdjo akan dikuburkan, Sutedjo pun harus bekerja keras. Mudin yang biasa memandikan jenazah menolak menjalankan tugasnya karena takut.
Dengan tangannya sendiri, Sutedjo pun memandikan jenazah keponakannya itu. Dibantu tujuh orang penggali kubur, Wirdjo pun akhirnya dimakamkan di kuburan keluarga di tengah makam kedua orang tuanya.
Meski diliputi ketakutan, rasa penasaran masyarakat untuk menyaksikan prosesi pemakaman itu cukup besar.
Areal makam yang berdekatan dengan sawah dan sungai, tampak penuh dengan lautan manusia.
“Sampai banyak helm dan kacamata yang saya temukan karena tertinggal oleh pemiliknya,” ucapnya.
Tragedi pembantaian terhadap belasan orang yang dilakukan Wirdjo tampaknya menjadi peristiwa yang sulit dilupakan bagi warga Banyuwangi, Jatim, terutama
- DBD Jadi Momok Menakutkan di Banyuwangi, Periode Januari-April 205 Kasus, 4 Orang Meninggal Dunia
- 550 PPPK Terima SK, Ipuk: Kinerja Harus Lebih Meningkat dari Saat Menjadi Honorer
- Tenang, PPPK Tidak Perlu Khawatir soal Perpanjangan Kontrak Kerja
- Bersama KSOP dan TNI AL, Bea Cukai Tingkatkan Pengawasan Kepabeanan di 2 Daerah Ini
- Truk Kecelakaan di Jalur Jember-Banyuwangi, Macet Sampai 4 Kilometer
- Ribuan PPPK Lega, Hanya 5 Diputus Kontrak Kerja, Alasannya Jelas