Tak Diduga, Pasar Cileungsi Bogor jadi Klaster Baru Penyebaran Corona

Tak Diduga, Pasar Cileungsi Bogor jadi Klaster Baru Penyebaran Corona
Pedagang di Pasar Cileungsi, Kabupaten Bogor, saat pengecekan suhu tubuh, Rabu (13/5). Foto: Radar Bogor

jpnn.com, BOGOR - Sejak Kamis (28/5), kasus positif Corona di Kabupaten Bogor kembali melonjak. Di mana, tujuh kasus positif baru kembali mencuat pada Jumat (29/5).

Padahal selama empat hari sebelumnya, kasus positif Covid-19 sempat melandai.

Lonjakan tujuh kasus itu tercatat dari Kecamatan Ciomas dan Cileungsi. Bahkan, enam orang sekaligus berasal dari Kecamatan Cileungsi. Sebagian terjangkiti dari klaster yang sama dan diperkirakan local transmission.

“Sebanyak empat orang terkonfirmasi positif merupakan klaster Pasar Cileungsi. Mereka meliputi satu pedagang daging, satu pedagang ikan asin, dan dua orang pedagang buah,” beber Bupati Bogor Ade Yasin.

Selain Stasiun Bojonggede, pemkab Bogor memang sempat menggelar tes swab di Pasar Cileungsi. Sebanyak 25 pedagang dan lima petugas pasar diambil sampel swabnya. Tanpa diduga, hasil yang telah keluar itu menunjukkan bahwa pasar tradisional itu menjadi salah satu klaster penyebaran Covid-19.

Sebelumnya, tak ada gejala Covid-19 yang tampak pada para pedagang itu. Pengambilan sampel swab dilakukan secara acak oleh tim Gugus Tugas Covid-19. Lantaran pasar dianggap sebagai salah satu high risk penyebaran Covid-19.

Juru Bicara Covid-19 Kabupaten Bogor Syarifah Sopiah membenarkan transmisi lokal di lingkungan pasar itu. Pihaknya tentu akan melacak jejak siapa saja pembeli yang melakukan kontak dengan para pedagang selama 14 hari.

"Selama ini, pasar tradisional memang tetap beroperasi memenuhi kebutuhan masyarakat," katanya.

Kasus penyebaran virus Corona di Pasar Cileungsi, Bogor, merupakan transmisi lokal di lingkungan pasar.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News