Tak Hanya Kentang, Kementan Jadikan Modoinding Kawasan Bawang Putih

Tak Hanya Kentang, Kementan Jadikan Modoinding Kawasan Bawang Putih
Direktur Jenderal Hortikultura Prihasto Setyanto saat menghadiri Modoinding Potato Festival ke-6 (MPF) di Desa Sinisir, Kecamatan Modoinding, Kabupaten Minahasa Selatan. Foto Kementan

jpnn.com, MINAHASA UTARA - Kawasan Modoinding sudah lama dikenal sebagai daerah sentra hortikultura sayuran terbesar di Sulawesi Utara. Kecamatan yang identik dengan hasil pertanian ini menjadi sentra produksi terbesar di kawasan Timur Indonesia bagi segala jenis sayuran seperti kentang, wortel, bawang daun, labu, tomat, bawang merah hingga bawang putih.

Khusus untuk kentang, Kawasan Modoinding bahkan tercatat sebagai produsen terbesar di daratan Pulau Sulawesi atau nomor 9 terbesar di Indonesia. Urat nadi kehidupan masyarakat Modoinding seolah tak bisa dilepaskan dari kentang dan sayuran lainnya. Kementerian Pertanian terus mendorong pengembangan di kawasan yang dikenal sebagai "The kitchen of Business" Wilayah Indonesia bagian timur ini.

Direktur Jenderal Hortikultura Prihasto Setyanto saat menghadiri Modoinding Potato Festival ke-6 (MPF) di Desa Sinisir, Kecamatan Modoinding, Kabupaten Minahasa Selatan menyebut pihaknya pada 2019 mengalokasikan sekitar 13,5 Miliar untuk pengembangan hortikultura di Minahasa Selatan.

Anggaran tersebut digunakan untuk mendukung pengembangan kawasan bawang putih, buah-buahan dan aneka sayuran.

"Kawasan Modoinding selain cocok untuk kentang, juga sesuai untuk budidaya bawang putih. Tahun ini kami alokasikan 225 hektar bawang putih. Tahun depan rencana dialokasikan lagi 200 hektar. Jadi total akan ada sedikitnya 425 hektar bawang putih di Minahasa Selatan. Kita berharap kawasan ini menjadi salah satu sentra bawang putih terbesar di Sulawesi", kata Prihasto di depan ribuan masyarakat yang hadir menyaksikan Festival tersebut.

"Festival tahun depan saya harapkan sudah bertambah lagi komoditas yang ditampilkan. Selain kentang, wortel, kubis dan bawang daun, kami berharap bisa ditampilkan hasil panen bawang putih," tambah pria yang sering dipanggil Anton tersebut.

Festival Kentang Modoinding VI diikuti ratusan peserta karnaval dari perwakilan Gereja Masehi Injili di Minahasa (GMIM), perwakilan wilayah desa se-Modoinding serta dinas-dinas terkait. Ribuan pengunjung menyaksikan festival tahunan petani sayuran Modoinding tersebut. Tak hanya berasal dari masyarakat Minahasa, tapi juga dari daerah-daerah lain bahkan mancanegara.

"Festival kentang ini kami nilai sebagai langkah maju dan kreatif yang muncul dari rasa syukur dan kepedulian dari segenap masyarakat Modoinding yang telah dianugerahi Tuhan berupa sumber daya alam hortikultura yang melimpah ruah," tutur Anton.

Khusus Minahasa Selatan, produksi kentang pada 2018 mencapai 46 ribu ton, naik 19 persen dibanding tahun sebelumnya yang mencapai 36 ribu ton. Secara nasional Indonesia telah mencatatkan diri mampu swasembada kentang sayur.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News