Tak Kompak sejak Awal

Tak Kompak sejak Awal
Tak Kompak sejak Awal
INDONESIA kembali gagal membawa pulang Piala Thomas-Uber. Langkah pebulu tangkis Merah Putih terhenti di babak perempat final. Sebenarnya kegagalan tersebut diprediksi sejak awal. Bukan lagi karena makin majunya negara lain, tapi faktor internal yang tak lagi mendukung Indonesia menjadi juara.

"Komitmen pebulu tangkis Indonesia agar bisa juara sangat minim," kata Taufik Hidayat, tunggal putra senior tim Thomas Indonesia, sebelum meninggalkan Wuhan, Tiongkok, kemarin (24/5).

Buktinya, dengan minimnya komitmen itu, pebulu tangkis Indonesia harus susah payah mengalahkan Inggris yang di atas kertas lawan ringan dalam babak penyisihan grup A. Selain itu, lanjut Taufik, masalah yang paling prinsip adalah kesolidan tim Indonesia masih jauh dari kata kompak.

"Kekalahan kami kali ini bukan kekalahan satu atau dua pebulu tangkis, tapi kegagalan tim. Namun, yang saya sayangkan, tidak ada kekompakan dalam tim sebelum kami ada di sini (Wuhan, Red)," ucap menantu mantan ketua KONI pusat Agum Gumelar itu.

INDONESIA kembali gagal membawa pulang Piala Thomas-Uber. Langkah pebulu tangkis Merah Putih terhenti di babak perempat final. Sebenarnya kegagalan

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News