Tak Lagi Impor, Kebutuhan Bawang di Indonesia Capai 1,5 Juta Ton/Tahun

Tak Lagi Impor, Kebutuhan Bawang di Indonesia Capai 1,5 Juta Ton/Tahun
Bawang merah. Foto: JPG/Pojokpitu

jpnn.com, BREBES - Indonesia kini tidak lagi impor bawang merah.

Kebutuhan bawang yang setiap tahun mencapai 1,5 juta ton telah dipenuhi. Bahkan, kini Indonesia bisa mengekspor bawang merah ke sejumlah negara di dunia.

"Dulu itu dari kebutuhan 1,5 juta ton setiap tahun, itu 35 persennya terpaksa diimpor. Tapi sekarang sudah ekspor," ujar Ketua Asosiasi pembenihan Bawang Indonesia Agusman Kastoyo‎, sesaat menanti kehadiran Menteri Pertanian melepas ekspor bawang merah ke Thailand di Brebes, Jawa Tengah, Jumat (18/8) pagi.

‎Menurut Agusman, bawang hasil pertanian dari Indonesia kini tak hanya diekspor ke Thailand. Namun juga sejumlah negara lain, seperti dari Singapura, Malaysia, Vietnam, Tiongkok.

"Ekspor bisa dilakukan ‎karena pertanian bawang kini tidak hanya subur di Pulau Jawa, seperti di Brebes, tapi juga berkembang pesat di luar Jawa," ucapnya.

‎Contohnya seperti yang akan diekspor kali ini, berasal dari Bima, Nusa Tenggara Barat. Selain itu bawang saat ini juga berkembang pesat di Pulau Sumatera, karena itu kebutuhan konsumsi bawang di tanah air dapat dipenuhi setiap tahun.

"Di sini (Brebes,red) dari satu hektare lahan pertanian hanya menghasilkan 10-12 ton. Sementara di daerah lain seperti di Bima, itu bisa mencapai 15-20 ton," kata Agusman.

Hal tersebut terjadi karena lahan di Brebes mulai jenuh, sementara di luar Jawa masih sangat baik untuk ditanami bawang. Karena itu pertanian bawang di Brebes perlu didukung agar hasilnya tetap baik, seperti yang dikenal selama ini.(gir/jpnn)


Indonesia kini tidak lagi impor bawang merah.


Redaktur & Reporter : Ken Girsang

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News