Tak Mengherankan, Pembangunan Skybridge Tanah Abang Molor

Tak Mengherankan, Pembangunan Skybridge Tanah Abang Molor
Sebagian jalan di kawasan Tanah Abang, Jakarta Pusat yang ditutup untuk tenda pedagang kaki lima. Foto: Derry Ridwansah/JPNN.Com

jpnn.com, JAKARTA - Koordinasi yang tidak baik antara PT KAI dan Pemprov DKI terkait jalan penghubung skybridge dengan Stasiun Tanah Abang masih berjalan alot. Hal ini mengakibatkan tertundanya peresmian skybridge Tanah Abang akhir Oktober lalu.

Pengamat Perkotaan Nirwono Yoga melihat ini adalah sesuatu yang dapat diprediksikan olehnya. Sebab, perencanaan induk Tanah Abang belum disusun secara matang dan menyeluruh.

"Persoalannya karena tidak didahului rencana penataan yang matang, jika ada rencana induk penataan kawasan Tanah Abang mestinya sudah masuk juga rencana pengembangan TOD dari PT KAI," ungkapnya saat dihubungi JawaPos.com, Sabtu (3/1).

"Sehingga jika ada konsolidasi lahan dan perijinan sudah beres sejak awal sebelum pembangunan," imbuhnya.

Perencanaan yang tidak matang, menurut Nirwono, dikarenakan pembangunan skybridge yang dapat dikatakan tiba-tiba. Sehingga, munculnya skybridge seperti penataan Tanah Abang yang dapat dikatakan 'loncat'.

"Pembangunan skybridge harusnya salah satu bagian di dalam masterplan penataan Tanah Abang, tidak tiba-tiba loncat begini, yang menunjukkan tidak punya rencana matang dalam menata kawasan atau kota," terangnya.

Sebelumnya diketahui, koordinasi antara PT KAI dan Pemprov DKI Jakarta tidak berjalan baik. Salah satunya lantaran adanya pembangunan skybridge Tanah Abang. Kabarnya lantaran belum adanya restu dari PT KAI maka skybridge belum bisa diresmikan.

Sebagai informasi, jalur masuk ke kawasan skybridge rencananya akan dihubungkan melalui Stasiun Tanah Abang. Dari stasiun, nantinya akan ada dua pintu lainnya yaitu di kawasan Blok G dan Blok F.

Molornya pembangunan skybridge tanah abang bukan hal yang mengherankan. Pasalnya, perencaan proyek Pemprov DKI tersebut memang buruk

Sumber Jawapos.com

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News