Taktik Represif Sukses, Rezim Ulama Iran Klaim Kemenangan

Taktik Represif Sukses, Rezim Ulama Iran Klaim Kemenangan
Unjuk Rasa di Iran. Foto: Anadolu

jpnn.com, TEHRAN - Pemerintah Iran mengklaim gelombang demonstrasi antirezim yang berlangsung sejak pekan lalu telah berakhir, Kamis (4/1). Pasalnya, sebagian besar pemimpin gerakan rakyat itu sudah ditangkap.

Pimpinan Garda Revolusioner Iran Jenderal Mohammad Ali Jafar menyebut rakyat Iran yang menyuarakan aspirasi tersebut sebagai penghasut. Dia memastikan mereka akan ditindak tegas.

"Hari ini (kemarin) kita bisa mengumumkan akhir dari penghasutan tersebut. Sejumlah besar pembuat masalah, yang mendapat pelatihan dari kontrarevolusioner telah ditangkap dan segera mendapat tindakan tegas," kata Mohammad Ali Jafar seperti dikutip Aljazeera.

Iran menggunakan taktik represif untuk meredam gelombang demonstrasi. Sejauh ini sekitar 600 orang ditangkap karena terlibat aksi. Selain itu, total 23 orang dari kedua kubu meninggal dunia.

Jafar menyebut jumlah kelompok antipemerintah itu hanya segelintir. "Maksimal jumlah pengacau tidak melebihi 15 ribu orang di seluruh negeri," katanya.

Pada Rabu (3/1), massa pendukung pemerintah memenuhi jalan di kota-kota besar Iran. Termasuk Ahvaz, Kermanshah, Bushehr, Abadan, Gorgan dan Qom.

Massa mengecam kekacauan yang terjadi selama sepekan terakhir. Mereka menyatakan dukungan terhadap pemerintahan dan meneriakkan slogan yang menentang Amerika Serikat (AS) Israel dan Arab Saudi.

"Kami menawarkan darah di pembuluh darah kami kepada Pemimpin kami," teriak demonstran merujuk pada pemimpin tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei.

Pemerintah Iran mengklaim gelombang demonstrasi antirezim yang berlangsung sejak pekan lalu telah berakhir, Kamis (4/1)

Sumber RMOL.co

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News