Takut Keluar Rumah karena Diancam Akan Dibunuh

Takut Keluar Rumah karena Diancam Akan Dibunuh
Bayu Anggara saat membela Bontang FC musim lalu. Foto: M Jumri/Bontang Post/JPNN.com
"Saya jarang keluar rumah kalau tidak penting. Saya terus hati-hati kalau keluar. Waswas saja dengan ancaman itu," papar mahasiswa semester I Fakultas Ekonomi Manajemen Universitas Tjut Nyak Dhien, Medan, tersebut.

 

Bukan hanya kegiatannya menjadi terhambat dengan keputusan komdis itu, karirnya di sepak bola juga terancam mandek. Sebab, setelah komdis menghukum pemain Bontang FC, kecuali dirinya, klub-klub ISL (Indonesia Super League) yang berniat mengontraknya mengurungkan niat.

 

"Klub-klub langsung membatalkan tawarannya, Bang. Padahal, saya sudah dites," ujarnya dengan mimik sedih.

 

Bayu belum berniat melaporkan berbagai teror yang dia terima itu kepada polisi. Yang bisa dia harapkan kini hanyalah komdis segera mengumumkan sanksi bagi dirinya. Sebab, jika statusnya menggantung seperti saat ini, dia akan terus menjadi sasaran kemarahan dan teror dari mereka yang tidak terima atas keputusan komdis. (*/c11/ttg)

Lolosnya Bayu Anggara dari hukuman Komdis PSSI dalam kasus match fixing di playoff  IPL justru berbuntut hujatan dan teror. Padahal, eks kiper


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News