Takut Keluar Rumah karena Diancam Akan Dibunuh

Takut Keluar Rumah karena Diancam Akan Dibunuh
Bayu Anggara saat membela Bontang FC musim lalu. Foto: M Jumri/Bontang Post/JPNN.com

Lolosnya Bayu Anggara dari hukuman Komdis PSSI dalam kasus match fixing di playoff  IPL justru berbuntut hujatan dan teror. Padahal, eks kiper Bontang FC itu tak pernah menyebut adanya pengaturan hasil pertandingan. Karirnya pun jadi ikut mandek.

   

MUHAMMAD AMJAD, Jakarta

 

TIAP kali ada telepon masuk dari nomor tak dikenal ke ponsel (telepon seluler)-nya, Bayu Anggara memilih membiarkan. Padahal, tak hanya sekali-dua kali nomor-nomor yang tak dikenal itu berusaha mengontak kiper yang membela Bontang FC di Indonesian Premier League (IPL) musim lalu tersebut.

 

Sejak Komisi Disiplin (Komdis) PSSI menjatuhkan sanksi kepada para pemain Bontang FC yang terlibat pengaturan hasil pertandingan (match fixing) pada playoff  IPL Oktober, hari-hari Bayu jadi tak tenang lagi. Pemain kelahiran 5 Februari 1991 itu dihujat beberapa rekan setim serta pengurus klub karena dianggap berkhianat.

 

Lolosnya Bayu Anggara dari hukuman Komdis PSSI dalam kasus match fixing di playoff  IPL justru berbuntut hujatan dan teror. Padahal, eks kiper

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News