Takut Polisi, Preman Sembunyi di Parit

Takut Polisi, Preman Sembunyi di Parit
Razia preman. Foto: dok.JPNN

SURABAYA - Aparat Polres Pelabuhan Tanjung Perak, Surabaya kemarin mengamankan sebanyak 63 preman. Para preman itu biasa mangkal di area pelabuhan. Umumnya, mereka adalah warga yang tidak beridentitas, pengamen, dan pedagang. Mereka ditengarai kerap melakukan aksi kriminal kepada masyarakat. "Mereka kami jaring, lalu didata terlebih dahulu," terang Kapolres Pelabuhan Tanjung Perak AKBP Takdir Mattanete.

Dari 63 preman yang diamankan, beberapa orang akan diberi tindakan lebih lanjut. Alasannya, berdasar data kepolisian, mereka teridentifikasi melakukan aksi kriminal. Namun, ada juga yang dipulangkan. "Tapi, harus bikin surat pernyataan tertulis bahwa mereka tidak akan berbuat kriminal," imbuh Takdir.

Pria berjuluk Nette Boy itu mengungkapkan, razia penyakit masyarakat itu dilakukan untuk menyambut Ramadan. Pihaknya ingin masyarakat bisa menjalankan ibadah dengan khusyuk tanpa takut aksi kriminal. "Ini bagian dari cipta kondisi jelang Ramadan. Semua jajaran Polres Pelabuhan Tanjung Perak harus turun untuk turut mengamankan wilayah masing-masing," lanjutnya.

Tidak gampang meringkus 63 preman itu. Kemarin saat dilakukan razia, terjadi aksi pengejaran para preman oleh petugas. Bahkan, beberapa di antara mereka nekat bersembunyi di box culvert ataupun warung-warung pinggir jalan.

SURABAYA - Aparat Polres Pelabuhan Tanjung Perak, Surabaya kemarin mengamankan sebanyak 63 preman. Para preman itu biasa mangkal di area pelabuhan.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News