Taliban Ingkar Janji, Para Siswi Tinggalkan Sekolah sambil Menangis
Pada Selasa malam, juru bicara kementerian itu merilis sebuah video yang memberi ucapan selamat bagi para murid karena bisa kembali ke sekolah.
Namun pada Rabu sebuah maklumat dari kementerian mengatakan sekolah-sekolah tetap ditutup bagi murid perempuan sampai ada rencana yang dibuat berdasarkan hukum Islam dan budaya Afghanistan, menurut kantor berita pemerintah Bakhtar News.
"Kami informasikan kepada semua murid perempuan sekolah menengah dan sekolah-sekolah yang memiliki murid perempuan di atas kelas enam bahwa mereka tetap tutup sampai perintah berikutnya," kata maklumat itu.
Juru bicara kementerian pendidikan tidak merespons panggilan dan pesan untuk berkomentar.
Sumber di pemerintahan Taliban memastikan bahwa sekolah-sekolah bagi perempuan di Kabul ditutup saat ini. Dia tidak menjelaskan lebih rinci.
Taliban berusaha menjalani pemerintahan menurut hukum Islam seraya menerima bantuan miliaran dolar yang sangat diperlukan untuk mengatasi kemiskinan dan kelaparan.
"Mendengar laporan yang mengganggu bahwa murid perempuan di atas kelas enam dilarang bersekolah oleh otoritas, jika benar, apa alasannya?" kata Deborah Lyons, kepada misi PBB untuk Afghanistan (UNAMA) di Twitter. (ant/dil/jpnn)
Siswi SMP dan SMA di Afghanistan menangis setelah mendengar pengumuman mengejutkan dari pemerintah Taliban
Redaktur & Reporter : Adil
- Bantu Anak-Anak Afghanistan, Indonesia Kirim 10 Juta Vaksin Polio
- Siswi SMP Pacaran dengan Remaja 20 Tahun, Begituan 15 Kali
- Timnas AMIN Sebut Pelaporan Siswi SMP di Jambi Berlebihan
- Viral Perundungan dan Kekerasan terhadap 2 Siswi SMP di Bekasi, Keluarga Minta Keadilan
- Ingin Gusur Taliban, Front Perlawanan Nasional Afghanistan Harapkan Bantuan Israel
- Andalkan Serangan Quick, Timnas Voli Putra Indonesia Gebuk Afganistan