Tamatan SD, Modal Rp 500 Ribu, Omzet Rp 300 Juta per Bulan

Tamatan SD, Modal Rp 500 Ribu, Omzet Rp 300 Juta per Bulan
Bebek. Ilustrasi Foto: Jawa Pos Group/dok.JPNN.com

Dengan penghasilan Rp 10 juta per hari, Tulus berani memberi gaji Rp 1,5 juta untuk karyawan yang hanya bertugas sebagai pembersih. Termasuk tukang jemput dan tukang antar bebek potong.

Awalnya ia tidak yakin bisa mempekerjakankan orang dan punya usaha dengan omzet ratusan juta.

Bahkan dia sendiri tidak mengira bermukim di Talang Pauh.

“Jujur, saya hidupnya morat marit. Sejak kecil dari keluarga berantakan, tamat SD dan sempat masuk SMP tidak tamat. Saya merantau ke Jakarta dan jadi buruh lepas dan akhirnya pulang ke Bengkulu. Dari kegagalan yang saya alami itu, baru terpikir mau membuat usaha sendiri, yang saat itu diawali dengan modal yang sangat kecil saat itu,” ujarnya.

Modal Rp 500 ribu hasil pinjaman, harus dikembalikan selama satu minggu. Dengan uang segitu kata Tulus, dia mulai membeli itik dan ayam dari petani.

Kemudian dia sendiri yang memasarkan kepada rumah makan-rumah di Bengkulu.

“Delapan tahun usaha saya ini berkembang, saya nekat ambil lahan dan berani mengambil itik dalam partai besar,” terang Tulus.

Dijelaskan Tulus, banyak usaha rumah makan mengambil bebek darinya, termasuk ayam potong siap masak.

TULUS Jati Utama (25) tak tamat SMP. Bapak dua anak asli Desa Talang Pauh ini membuka usaha bermodal Rp 500 ribu di tahun 2008. Bisnis jual bebek

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News