Tambah Subsidi Energi Agar Listrik dan BBM Tidak Naik
Angka itu naik jika dibandingkan dengan tahun lalu dengan rasio elektrifikasi 95,37 persen.
Tambahan pelanggan rumah tangga tahun ini diperkirakan sebesar 766.217 untuk golongan 450 VA.
Adapun tahun depan jumlah pelanggan rumah tangga baru yang akan masuk golongan 450 VA mencapai 770.792.
Pada 2019, proyeksi pertumbuhan konsumsi listrik pun diperkirakan mencapai 6,97 persen.
Angka itu didasarkan pada asumsi pertumbuhan ekonomi sebesar 5,4 hingga 5,8 persen pada RAPBN 2019.
Selain itu, juga asumsi nilai tukar di level Rp 13.700 hingga Rp 14.000 per USD dan asumsi ICP (Indonesia crude price) di angka USD 60 hingga 70 per barel.
”Patokan ICP makin lama tidak relevan. Energi mix di solar atau BBM di kelistrikan semakin kecil. Tapi, asumsi kurs Rp 14.000. Jadi, ada kenaikan tiga hingga empat persen kurs dibandingkan di APBN 2018,” papar Jonan. (vir/c11/sof)
Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mengusulkan kenaikan subsidi energi tahun depan.
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- PIS Siapkan 326 Kapal Jaga Kelancaran Pasokan BBM dan LPG
- Legislator Minta SPBU Nakal Diproses Hukum, Biar Jera!
- Jaga Pasokan BBM Saat Lebaran, Pertamina Bentuk Satgas Rafi 2024
- Dirut Pertamina Nicke Widyawati Sampaikan Kesiapan Pasokan BBM dan LPG Jelang Idulfitri
- Tegas, Pertamina & Kemendag Segel 3 Dispenser SPBU di Karawang
- Pertamina Bakal Tindak Tegas SPBU Gunakan Alat Tidak Standar di Karawang