Tambang China Tidak Aman, Statistik Terbaru Ini Membuktikan

Tambang China Tidak Aman, Statistik Terbaru Ini Membuktikan
Tim penyelamat memindahkan seorang korban selamat ke sebuah ambulans di tambang batubara Shanmushu milik Sichuan Coal Industry Group, menyusul kecelakaan banjir di tambang pada hari Sabtu, di Yibin, provinsi Sichuan, China, Rabu (18/12/2019). Foto: ANTARA FOTO/China Daily via REUTERS/wsj/cfo

jpnn.com, BEIJING - Lima kecelakaan telah terjadi di area pertambangan di China selama Juli 2022 yang menelan 15 nyawa pekerja setidaknya hingga Minggu (24/7), menurut data otoritas setempat.

Peristiwa terakhir terjadi di pertambangan batu bara di Kota Baiyin, Provinsi Gansu, Sabtu (23/7), yang menewaskan 10 pekerja dan mencederai tujuh lainnya.

Kementerian Darurat Bencana China (MEM) mengirimkan 24 unit kendaraan pemadam kebakaran dan 96 personel ke lokasi kecelakaan di wilayah barat daya daratan Tiongkok itu.

Tim SAR Jingyuan juga mengerahkan tiga unit kendaraan dan 14 personel.

Penyebab peristiwa tersebut masih dalam penyelidikan aparat terkait.

Masalah keselamatan tambang sangat serius dan kompleks di tengah lonjakan harga mineral dan dimulainya kembali kegiatan produksi, kata MEM dalam pernyataannya.

Dalam beberapa tahun terakhir, masalah keselamatan tambang telah menunjukkan penurunan.

Data 2021 menunjukkan bahwa jumlah kasus kecelakaan dan korban jiwa di area pertambangan China mengalami penurunan, masing-masing sebesar 15,8 persen dan 13,9 persen, dibandingkan tahun sebelumnya.

Peristiwa terakhir terjadi di pertambangan batu bara di Kota Baiyin, Gansu, China, Sabtu (23/7), yang menewaskan 10 pekerja dan mencederai tujuh lainnya.

Sumber Antara

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News