'Tampang Boyolali' Tak Berefek ke Pemilih di Daerah Lain

'Tampang Boyolali' Tak Berefek ke Pemilih di Daerah Lain
Prabowo Subianto. Foto: Ricardo/JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Pengamat politik Adi Prayitno menilai pernyataan Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto soal 'tampang Boyolali' akan berpengaruh secara elektoral pada calon presiden dari Koalisi Indonesia Adil Makmur itu. Bahkan, muncul berbagai reaksi atas pernyataan Prabowo, termasuk unjuk rasa masyarakat Boyolali.

Adi mengatakan, meski Prabowo telah meminta maaf, pernyataan soal ‘tampang Boyolali’ masih tetap berpengaruh pada psikologi pemilih ke depan. “Tapi saya kira soal ucapan 'tampang Boyolali' Prabowo hanya berpengaruh di Boyolali saja," ujar Adi kepada JPNN, Jumat (9/11).

Pengajar di Universitas Islam Negeri (UIN) Syarief Hidayatullah Jakarta ini menyodorkan sejumlah argumen untuk memperkuat analisisnya. Pertama, ucapan tersebut lebih spesifik menyebut masyarakat Boyolali.

Sementara masyarakat di daerah lain tidak disebut. Karena itu,  pernyataan soal ‘tampang Boyolali’ tidak terlalu berpengaruh terhadap preferensi pilihan masyarakat di daerag lain.

Selain itu, masa kampanye masih berlangsung enam bulan ke depan. Pemungutan suara Pilpres 2019 rencananya baru akan digelar 17 April mendatang.

Direktur Eksekutif Parameter Politik Indonesia ini menegaskan, isu di satu daerah tidak sama dengan daerah lain. "Karena isunya lokal dan segmented, sementara di tempat lain preferensi pemilihnya beda-beda," ucap Adi.(gir/jpnn)


Pengamat politik Adi Prayitno menilai pernyataan Prabowo Subianto soal 'tampang Boyolali' akan berpengaruh secara elektoral, terutama di Boyolali.


Redaktur & Reporter : Ken Girsang

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News