Tanah 6,8 Km2 Bikin Hubungan Inggris-Spanyol Tegang

Tanah 6,8 Km2 Bikin Hubungan Inggris-Spanyol Tegang
Gibraltar, wilayah otonomi Inggris seluas 6,8 Km2 di ujung Semenanjung Iberia. Foto: AFP

Menurut Howard, sebagai sesama pemimpin perempuan, May bakal melakukan hal serupa. Yakni, memerangi Spanyol yang sejak tiga abad lalu menginginkan Gibraltar dan terus berusaha menancapkan bendera kebangsaannya di teritori paling ujung Semenanjung Iberia tersebut.

Kemarin Menteri Luar Negeri Spanyol Alfonso Dastis mengaku terkejut saat mendengar komentar Inggris itu. Dia menganggap London berlebihan. Sebab, Madrid tak pernah berbicara tentang pengambilalihan Gibraltar setelah Brexit.

”Pemerintah Spanyol terkejut dengan nada Inggris (soal Gibraltar, Red). Negara yang terkenal kalem itu kini kehilangan ciri khasnya,” kata Dastis.

Gibraltar memang sudah lama menjadi perhatian kedua negara. Tentang kewarganegaraan, penduduk Gibraltar jelas tercatat sebagai warga Inggris. Tapi, terkait Brexit, 90 persen dari mereka tidak mendukung. Mereka memilih bertahan dalam UE. Pilihan tersebut menjadi celah bagi Spanyol untuk kembali mendekati Gibraltar.

Dalam surat pengaktifan Brexit atau surat cerai Inggris-UE, May tidak menyinggung tentang Gibraltar. Hal itu sempat membuat penduduk melayangkan protes. Sebagian warga merasa diabaikan London.

Namun, menurut Menteri Urusan Brexit David Davis, tidak dituliskannya nasib Gibraltar dalam dokumen penting tersebut semata-mata karena May menganggap Gibraltar adalah Inggris.

Minggu waktu setempat (2/4), pemimpin 60 tahun itu menegaskan bahwa Gibraltar tetap menjadi bagian dari Inggris.

’’Inggris tidak akan pernah membiarkan Gibraltar lepas,’’ ucapnya kepada Chief Minister Gibraltar Fabian Picardo yang sedang berkunjung.

Sejak Inggris mengaktifkan pasal 50 Kesepakatan Lisbon untuk memulai proses British Exit alias Brexit, topik tentang Gibraltar menjadi panas.

Sumber Jawa Pos

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News