Tanah
Oleh: Dhimam Abror Djuraid
Rabu, 15 September 2021 – 10:13 WIB
Para petani dan pemilik tanah miskin selalu rentan terhadap pengambilalihan paksa oleh penguasa. Dalam banyak kasus, muncul mafia-mafia tanah dari kalangan swasta, yang bersekongkol dengan kekuasaan untuk membentuk oligarki yang mengintimidasi rakyat.
Kasus perebutan tanah di Bojong Koneng, Bogor, yang sekarang menjadi sorotan masyarakat, adalah reminisensi kasus-kasus perampasan tanah di masa lalu, sejak zaman kolonial sampai Orde Baru.
Kali ini, perampasan tanah rakyat muncul dengan dimensi baru. Penguasa dan pengusaha bersekongkol membentuk oligarki baru, yang mengintimidasi rakyat dan berusaha menyerobot tanah mereka. Resistensi rakyat, mungkin, akan muncul dalam bentuk baru juga. (*)
Para petani dan pemilik tanah miskin selalu rentan terhadap pengambilalihan paksa oleh penguasa.
Redaktur : Adek
Reporter : Tim Redaksi
BERITA TERKAIT
- Badan Bank Tanah & Polri Bersinergi untuk Laksanakan Tugas dan Fungsi
- Badan Bank Tanah Sebut Hak-Hak Masyarakat di HPL Tetap Dipenuhi
- Mafia Tanah di Jawa Timur Diamankan, Ribuan Sertifikat Dipalsukan
- Perihal Sengketa Tanah antara Warga Sunter Jaya vs Kodam, Politikus PDIP: Kami Kawal Sampai Tuntas
- Pernyataan Terbaru Rocky Gerung soal Elektabilitas Capres & Demokrasi, Menyasar Siapa nih?
- Soal Sengketa Tanah dengan Kodam Jaya, 500 Warga Sunter Jaya Mengadu ke DPR RI