Tanam Nilam Menguntungkan, Petani Tak Lagi Garap Sawah

Tanam Nilam Menguntungkan, Petani Tak Lagi Garap Sawah
Tanam Nilam Menguntungkan, Petani Tak Lagi Garap Sawah
BUOL - Untuk mengatasi kekurangan kebutuhan pangan, pemerintah terus berupaya melakukan berbagai terobosan menggenjot sektor pertanian dalam memberdayakan petani guna meningkatkan pendapatan produksi, agar tetap stabil dan terdepan pada masa mendatang.

Namun, di Kabupaten Buol, Provinsi Sulawesi Tengah dengan masuknya komoditi nilam, justru mulai menjadi kekhawatiran masyarakat, karena rata-rata warga lebih memilih memperluas lahan untuk ditanami nilam ketimbang menggarap sawah ataupun ladang. Masalah ini jika tidak segera diatasi, maka akan berdampak pada kebutuhan pokok seperti harga beras akan mahal di pasaran.

“Saya rasa, sudah saatnya dinas teknis berperan untuk melakukan sosialisasi memberikan pemahaman kepada masyarakat petani, agar tidak terpengaruh pada tanaman tersebut,” ungkap Suparto, pengamat ekonomi di Buol kepada Radar Sulteng (JPNN Group).

Suparto menyayangkan jika lahan sawah dan kebun kakao tidak dimanfaatkan petani untuk dikelola dengan baik, karena hanya mengandalkan komoditi nilam ini sebagai kebutuhan penunjang pendapatan sehari-hari. Dari hasil pengamatan selama tiga bulan, Kata Irwanto, rata-rata petani lebih berkonsentrasi pada pekerjaan perluasan lahan tanaman nilam tersebut. Bahkan jenis tanaman bulanan lain sudah banyak yang ditebang dan diganti dengan nilam.

BUOL - Untuk mengatasi kekurangan kebutuhan pangan, pemerintah terus berupaya melakukan berbagai terobosan menggenjot sektor pertanian dalam memberdayakan

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News