Tanda-Tanda Pemulihan Ekonomi AS Memukul Harga Emas, Aduh!

jpnn.com, JAKARTA - Investor memprediksi The Fed bakal kenaikan suku bunga lebih awal dari perkiraan.
Pasalnya, data klaim pengangguran mingguan AS yang menggembirakan muncul pascadata inflasi kuat baru-baru ini.
Harga emas pun terimbas dan tergelincir pada akhir perdagangan Kamis (Jumat pagi WIB).
Kontrak emas paling aktif untuk pengiriman Desember di divisi Comex New York Exchange, jatuh 8,8 dolar AS atau 0,47 persen, menjadi ditutup pada 1,861,40 dolar AS per ounce. Emas juga jatuh karena investor masih mengambil keuntungan setelah harga emas mencapai level tertinggi sejak Juni.
Sehari sebelumnya, Rabu (17/11), emas berjangka terangkat USD 16,1 atau 0,87 persen menjadi USD 1.870,20.
Ahli strategi pasar senior di RJO Futures Daniel Pavilonis mengatakan meskipun terjadi penurunan harga, emas masih bertahan di dekat level tertinggi dalam lima bulan.
“Salah satu alasan utama lonjakan emas ini adalah bahwa suku bunga turun cukup keras. Tapi kemudian, mereka bangkit kembali, sehingga menjaga kenaikan terbatas pada emas,” kata Pavilonis.
Data pada Kamis (18/11) menunjukkan jumlah orang Amerika yang mengajukan klaim baru untuk tunjangan pengangguran turun mendekati level pra-pandemi pekan lalu. Tanda-tanda pemulihan ekonomi mengurangi permintaan untuk logam safe-haven.
Investor memprediksi The Fed bakal kenaikan suku bunga lebih awal dari perkiraan. Harga emas pun terimbas dan tergelincir.
- Realisasi Investasi Jakarta Triwulan I-2025 Capai Rp 69,8 Triliun, Tertinggi di Indonesia
- Awal 2025 Bank Mandiri Tumbuh Sehat dan Berkelanjutan
- Harga Emas Antam Hari Ini 1 Mei 2025 Merosot, Berikut Daftarnya
- Safrizal ZA Sebut Rumah Layak Hunian Tingkatkan IPM dan Menggerakkan Ekonomi
- Harga Emas Antam, UBS, & Galeri24 Hari Ini Turun Tipis, Cek nih Daftarnya
- Ini Salah Satu Pilihan Investasi Optimal di Tengah Tantangan Ketidakpastian Ekonomi Global