Tangan Atas

Oleh: Dahlan Iskan

Tangan Atas
Dahlan Iskan (Disway). Foto: Ricardo/JPNN.com

“Baru lahir pun sudah bisa kami tangani. Justru kian dini kian baik. Agar si ibu tidak keburu disiksa oleh bayi," katanyi.

Zia menerima sistem paket: dua kali kunjungan sehari. Selama selapan –dari lahir sampai umur 35 hari. Lengkap dengan penjelasan kepada si ibu.

Bisa juga datang ke rumah bayi per kasus: berdasar panggilan sesaat.

Kini klinik Zia sudah berbentuk perusahaan perseroan terbatas (PT).

Dia mengajak tiga teman sebagai pemegang saham: satu orang ahli digital marketing, satu orang ahli keuangan, dan satu orang untuk pemimpin operasional.

Zia dan suami sebagai pemegang saham terbesar. Zia menjabat direktur. Sang suami jadi komisaris. "Suami sekaligus konsultan saya," ujar Zia.

Sang suami juga orang Sidoarjo. Lulusan Ekonomi Islam, Universitas Airlangga. Setelah lulus kuliah, suami Zia juga buka usaha.

Mereka dulu sama-sama sebagai aktivis remaja masjid. Kini dikaruniai dua anak.

SAYA kembali menghadiri forum komunitas Tangan di Atas (TDA). Kemarin sore. Di Surabaya. Yang dibahas Bagaimana Bangkit dari Bisnis yang Hancur.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News