Tanggap Darurat Bencana di Kabupaten Bogor Diperpanjang

Tanggap Darurat Bencana di Kabupaten Bogor Diperpanjang
Petugas mengevakuasi warga yang masih terisolasi akibat longsor di Kecamatan Sukajaya. Foto: Sofyan/Radar Bogor

Ade mengatakan, bahwa huntara yang akan dibuat nanti bakal nyaman bagi warga. Termasuk fasilitas lainnya, seperti tempat tidur dan dinding tembok. Bahkan, huntara nantinya dipisahkan antara laki–laki dan perempuan.

“Rabu akan rapat lagi di Kecamatan Cigudeg untuk mendapatkan data se-real mungkin. Berapa orang yang ke huntara, atau masih menetap,” ucapnya.

Pembuatan huntara, kata Ade, harus berdiri di tengah lahan yang aman bagi masyarakat. Jangan sampai justru menimbulkan korban baru. Bisa di dekat kantor kecamatan, ataupun lokasi lainnya yang lebih aman.

“Kalau yang masih bisa menempati rumahnya itu tidak di huntara. Karena ada yang terdampak, ada juga kena dampak yang tidak terlalu besar. Kami identifikasi yang rusak berat. Huntara ini untuk orang–orang yang tidak bisa kembali lagi ke rumahnya,” ucap Ade.

Sementara Danrem 061/Suryakancana Brigjen Novi Helmi Prasetya mengungkapkan, akses jalan dari Kantor Desa Pasir Madang menuju Desa Cileuksa, masih tertimbun tanah sepanjang tiga kilometer.

“Itu kumpulan dari beberapa titik. Kami identifikasi masih ada 10 titik jalan di sana tertimbun longsor. Kalau jalan kaki perlu waktu sekitar 4-5 jam,” katanya.

Sementara akses jalan menuju Desa Cisarua saat ini hanya bisa dilalui oleh kendaraan khusus seperti mobil off road.

“Itu pun sulit. Maka kami ingin perpanjang masa tanggap darurat bencana ini. Mudah-mudahan seminggu ke depan semua akses bisa terbuka dan memudahkan distribusi logistik,” katanya. (dka/c)

Dua desa di Sukajaya Bogor, hingga kini masih terisolasi akibat longsoran tanah menutupi akses jalan.


Redaktur & Reporter : Rah Mahatma Sakti

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News