Tanggapi Isu Koalisi Besar, Arief Poyuono Ungkit Pilpres 2014

Tanggapi Isu Koalisi Besar, Arief Poyuono Ungkit Pilpres 2014
Presiden Jokowi menghadiri Silaturahmi Ramadhan di Kantor DPP PAN, Jakarta, Minggu (2/4/2023). Foto: ANTARA/Desca Lidya Natalia

jpnn.com, JAKARTA - Politikus Gerindra Arief Poyuono pesimistis koalisi besar yang diwacanakan seusai silaturahmi pimpinan parpol dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Kantor PAN, bakal menang di Pilpres 2024.

Hal itu disampaikan Arief merespons wacana penggabungan Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) dan Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KIR). Kedua poros ini berisikan Partai Golkar, PAN, PPP, Gerindra, dan PKB.

Tanggapi Isu Koalisi Besar, Arief Poyuono Ungkit Pilpres 2014Politikus Gerindra Arief Poyuono. Foto: Dokumen JPNN.com

"Enggak ada sejarahnya dalam reformasi, ya, pilpres langsung, koalisi besar parpol itu calonnya bisa menang," ujar Arief Poyuono dalam keterangan di Jakarta, Rabu (5/4).

Mantan waketum Partai Gerindra itu menyebut yang pernah menggunakan koalisi besar itu, salah satunya Prabowo Subianto saat Pilpres 2014, tetapi kalah.

"Koalisi besar itu hanya menang kalau calon presidennya incumbent, seperti Pak SBY dan Pak Jokowi periode kedua," lanjutnya.

Arief menyebut walaupun kaolisi besar seperti 2014 didukung oleh Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) selaku presiden masa itu, Prabowo-Hatta tetap tidak menang pilpres.

Dalam situasi politik kekinian menjelang Pilpres 2024 pun, Arief berpendapat koalisi besar bakal sulit menang karena akan menjadi lawan bersama rakyat.

Arief Poyuono menanggapi wacana koalisi besar yang digulirkan sesuai pertemuan pimpinan parpol dengan Jokowi. Ungkit kekalahan Prabowo di Pilpres 2014.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News