Tanggapi Moeldoko, Don Papank Jelaskan Penyebab Subsidi Motor Listrik Kurang Peminat
Padahal, kata Don Papank lagi, pada 2022 itu penjualan motor listrik sangat besar.
Begitu juga minat masyarakat untuk beralih ke motor listrik sangat besar.
Namun, dengan adanya kebijakan subsidi motor listrik itu, masyarakat yang awalnya mulai tertarik untuk beralih ke motor listrik jadi hilang di pasaran lantaran menunggu realisasi dari pernyataan pemerintah tersebut.
"Namun setelah ditunggu-tunggu ternyata hanya empat kategori yang menerima (subsidi), masyarakat kecewa dan urung membeli," ungkap Don Papank.
Diakuinya, memang setelah itu muncul lagi kebijakan baru yang menyatakan setiap NIK akan dapat subsidi.
Namun itu pun tidak mudah, dikarekanakan sistem pengurusan tingkat komponen dalam negeri (TKDN) yang rumit.
Begitu juga dengan sertifikat registrasi uji tipe (SRUT) maupun sertifikat uji tipe (SUT).
Kemudian kebijakan lintas lembaga dan kementerian yang perlu dikombinasi, dan keengganan agen pemegang merek (APM) atau diler menalangi uang Rp 7 juta itu dengan alasan cost of fund.
CEO Tangkas Motor Listrik Agung Pamungkas alias Don Papank menanggapi pernyataan Moeldoko soal subsidi motor listrik kurang peminat, simak penjelasannya
- Kymco Buka Peluang Kerja Sama Dengam UMKM dan Produsen Motor Listrik
- Investasi 120 juta USD, Sunra Bangun Pabrik Motor Listrik Terbesar
- Moeldoko Sebut Insentif Kendaraan Hybrid Menghambat Pertumbuhan Mobil Listrik
- WMS Tawarkan Diskon Rp 8,5 Juta Untuk Motor Listrik Honda di PEVS 2024
- Motor Listrik Konsep Besutan MAB Melantai di PEVS 2024, Daya Jelajahnya Hingga 100 Km
- Kymco Ikut Meramaikan PEVS 2024 dengan Motor Listrik Andalannya