Tanggapi Prabowo soal Putusan MK, Anies Menyindir: Orang Dalam Ini Menyebalkan

Tanggapi Prabowo soal Putusan MK, Anies Menyindir: Orang Dalam Ini Menyebalkan
Capres nomor urut 01 Anies Baswedan dan 02 Prabowo Subianto mengikuti debat Pertama capres 2024 di Gedung KPU, Jakarta, Selasa (12/12). Debat pertama tersebut mengusut tema Hukum, Hak Asasi Manusia (HAM), Pemberantasan Korupsi, dan Penguatan Demokrasi. Foto : Ricardo

jpnn.com, JAKARTA - Calon Presiden nomor urut 1 Anies Baswedan menyebutkan bahwa sistem 'orang dalam' di Indonesia sangat menyebalkan.

Hal itu disinggung Anies saat debat perdana calon presiden (Capres) di KPU RI, Jakarta Pusat, Selasa (12/12) malam.

Saat itu, Anies menyanggah jawaban Prabowo tentang putusan Mahkamah Konstitusi (MK) Nomor 90/PUU-XXI/2023 yang muluskan jalan Gibran Rakabuming Raka menjadi calon wakil presiden 2024.

Diketahui, putusan MK itu sebelumnya dibacakan oleh Anwar Usman yang akhirnya dicopot Majelis Kehormatan MK dari jabatan ketua Mahkamah Konstitusi.

“Ordal ini menyebalkan. Ikut tes ada ordalnya, mau jadi guru ordal, mau daftar sekolah ada ordal, mau dapat tiket untuk konser ada ordalnya. Ada ordal di mana mana, membuat meritokratik tak berjalan,” ucap Anies.

Menurut Anies, fenomena orang dalam itu membuat etika luntur. Alumnus Universitas Gadjah Mada itu menuturkan fenomena ordal itu bukan hanya di masyarakat.

"Tetapi diproses yang paling puncak terjadi ada ordal, maka rakyat kebanyakan, dan ini saya rasakan,” kata dia.

Anies menceritakan beberapa waktu lalu dirinya bertemu sejumlah guru. Para guru tersebut mengeluh bahwa pengangkatan mereka berdasarkan ordal.

Anies Baswedan saat debat capres di KPU RI menyampaikan kepada Prabowo Subianto bahwa sistem 'orang dalam' di Indonesia sangat menyebalkan. Ini soal putusan MK.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News