Tangkap Pemeras Perusahaan, Mastel Apresiasi Polisi
Rabu, 25 April 2012 – 10:29 WIB
Sebelumnya, Menkominfo Tifatul Sembiring juga menyatakan dukungannya kepada polisi untuk membongkar LSM yang memeras perusahaan telekomunikasi. Karena menurut Tifatul, pemerasan itu sudah tindakan kriminal, dan bukan lagi LSM.
Baca Juga:
Dengan ditangkapnya Denny, Setyanto menekankan agar LSM-LSM yang ada harus memperjuangkan segala sesuatunya dengan jelas, bukan seperti yang dilakukan Denny. Mengacu dengan apa yang terjadi di Amerika Serikat, jika ada LSM di Amerika yang ngawur apalagi sampai ada indikasi pemerasan, bisa terkena UU RICO atau Racketter Influence and Corrupt Organization Act. Jika terbukti bersalah, maka pelakunya bisa kena hukuman 20 tahun penjara. “Kita harus belajar kesana, agar LSM benar-benar memperjuangkan masyarakat bukan mencari keuntungan pribadi dengan dalih membela konsumen," tegasnya.
Seperti diketahui, aparat Subdit Keamanan Negara (Kamneg) Polda Metro Jaya menangkap Ketua LSM Konsumen Telekomunikasi Indonesia (KTI), Denny AK, di Plaza Indonesia, Jakarta Pusat, Jumat (20/4/2012) sore. Ia ditangkap atas dugaan memeras sejumlah operator telekomunikasi dan dijerat dengan Pasal 368 KUHP tentang pemerasan. (vit)
JAKARTA - Masyarakat Telekomunikasi (Mastel) memberikan penghargaan kepada polisi yang menangkap Denny AK, Ketua LSM Konsumen Telekomunikasi Indonesia
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
BERITA TERKAIT
- Ini Motif Bule Australia Menganiaya Sopir Taksi di Bali
- Aniaya Sopir Taksi di Kuta-Bali, Bule Australia Ditangkap Polisi
- Misteri Mayat Wanita Tanpa Busana di Kampar Terungkap, Oh Ternyata
- Ada Mayjen TNI Gadungan Mendatangi Kodam Bukit Barisan, Ini yang Terjadi
- Galih Loss Mengaku Video Penistaan Agama untuk Menghibur dan Endorsemen
- Sadis, Sopir Taksi Online Ditikam dan Mobilnya Dirampas