Tangkap WNI yang Gabung ISIS
jpnn.com - JAKARTA - Markas Besar Kepolisian Negera Republik Indonesia berharap kepolisian Iraq dan Syiria dapat menangkap Warga Negara Indonesia yang ikut Islamic State of Iraq and Syria (ISIS).
Sedikitnya, 56 WNI yang sudah terendus berangkat dan bergabung dengan ISIS di Iraq dan Syiria. Menurut Kepala Biro Penerangan Masyarakat Mabes Polri Brigadir Jenderal Boy Rafli Amar, bisa saja jumlah itu bertambah.
"56 orang. Tapi kemungkinan bertambah, dimungkinkan," kata Boy di Mabes Polri kepada wartawan, Kamis (7/8).
Apalagi, kata Boy, generasi muda yang belum paham apa yang terjadi di Syiria dan soal ISIS rentan untuk terpengaruh. Karenanya, Boy melanjutkan, sebaiknya bertanya kepada alim ulama yang keilmuannya baik.
"Yang jelas ISIS tidak sejalan dengan agama, bukan paham agama. Anak muda jangan larut dalam pandangan yang tidak berdasar kepada kebenaran," kata Boy.
Boy menambahkan, dalam berjuangan ISIS memegang senjata api dan pasti akan bentrok dengan alat negara. "Kepolisian pun sudah banyak mengahadapi," katanya.
Termasuk 56 orang WNI yang bergabung di ISIS, itu disinyalir Boy juga memegang senjata api. "Itu digambarnya pegang senjata. Itu melanggar hukum," tegasnya.
Boy menambahkan, WNI yang bergabung di ISIS dan mengatasnamakan dari Indonesia tidak dibenarkan. Karenanya, Boy berharap kepolisian Syiria dan Iraq bisa menangkap dan memeroses mereka secara hukum.
JAKARTA - Markas Besar Kepolisian Negera Republik Indonesia berharap kepolisian Iraq dan Syiria dapat menangkap Warga Negara Indonesia yang ikut
- BRI Insurance Lakukan Aksi Donor Darah Serentak di Seluruh Indonesia, Keren
- MPKS PP Muhammadiyah Dorong Ekosistem Inklusif untuk Para Difabel
- Lebak Diterjang Hujan Lebat, Ratusan Rumah Terendam Banjir
- Kantor Advokat Pieter Ell Siap Bantu KPU Hadapi PHPU Pileg 2024 di MK
- Gaung RPP Manajemen ASN Senyap, Pengangkatan PPPK 2024 dari Honorer Tidak Pasti?
- Lihat Langsung CCTV, Keluarga Brigadir RA Datangi TKP di Mampang