Tanoto Tunjukkan Praktik Baik Pembelajaran di Masa Pandemi Covid-19

Tanoto Tunjukkan Praktik Baik Pembelajaran di Masa Pandemi Covid-19
Tanoto Foundation bersama Pemerintah Provinsi (Pemprov) Riau menggelar unjuk karya praktik baik Program PINTAR secara virtual, Selasa (15/12). Foto: Istimewa.

jpnn.com, RIAU - Tanoto Foundation bersama Pemerintah Provinsi (Pemprov) Riau menggelar unjuk karya praktik baik Program PINTAR secara virtual, Selasa (15/12).

Siswa, guru, kepala sekolah, dan mahasiswa calon pengajar mendemonstrasikan dampak perubahan pembelajaran jarak jauh (PJJ) yang terjadi di masa pandemi Covid-19, terutama setelah sekolah, madrasah, dan kampus mereka mendapatkan pelatihan dan pendampingan dari Program PINTAR.

Seperti Rafa Al-Irsyad Yusuf, siswa Kelas VI MI Muhammadiyah 1 Pekanbaru, yang mendemonstrasikan pemanfaatan aplikasi pembelajaran (learning apps) untuk belajar peta ibu kota provinsi di Indonesia.

“Saya diminta guru memanfaatkan learning apps untuk belajar peta Indonesia," kata Rafa.

Menurut Rafa, ia memasangkan PIN pada peta buta. Lalu membuat pertanyaan terkait PIN yang dimasukkan dalam peta pada aplikasi.

"Saya membagikan link-nya ke teman-teman untuk bermain bersama menjawab pertanyaan berdasar PIN yang mereka klik,” ungkap Rafa.

Menurut Rafa, pembelajaran aktif ini bisa menghilangkan kejenuhan belajar dari rumah.

Jamaluddin, siswa Kelas VII SMPN 4 Sungai Apit Siak, menampilkan laporan hasil karyanya yakni belajar himpunan yang dilakukan secara daring, luring, dan tatap muka terbatas bersama gurunya.

Jamal yang tinggal di perdesaan Sungat Apit, mengaku kalau ingin mengikuti pembelajaran daring harus berpindah ke rumah neneknya. Jaraknya lumayan jauh dari rumahnya.

Saat belajar daring yang dipandu gurunya, Jamal bisa menemukan ciri-ciri yang sama sehingga dikategorikan himpunan.

“Contoh himpunan yang ada di rumah, yaitu himpunan peralatan dapur yang dimulai dari huruf P, seperti pisau, piring, panci, dan pemanggang. Himpunan adalah objek yang memiliki ciri-ciri yang sama dan jelas. Konsep himpunan ini juga bisa dikaitkan dengan kehidupan sehari-hari,” kata Jamal.

Dalam pelaksanaannya, Program PINTAR menerapkan pendekatan MIKiR atau unsur mengalami, interaksi, komunikasi, dan refleksi, untuk memfasilitasi guru menempa anak-anaknya bisa belajar aktif dan bermakna walaupun belajar dari rumah.

Mendapat Apresiasi

Gubernur Riau yang diwakili oleh Asisten 1 Pemerintah Provinsi Riau Jenri Salmon Ginting terkesan melihat para siswa yang percaya diri mempresentasikan hasil karya pembelajaran selama PJJ.

Jenri melihat sendiri anak-anak yang biasanya takut menjawab pertanyaan dari orang dewasa, justru saat ini percaya diri dan mampu mempresentasikan dengan baik hasil belajarnya.

"Hal ini merupakan lompatan besar dalam meningkatkan kualitas pendidikan di Provinsi Riau,” ujarnya.

Direktur External Affair Tanoto Foundation Ari Gudadi menyebut penyebaran praktik-praktik baik pendidikan adalah kunci pemerataan kualitas pendidikan.

Sejak diluncurkan pada 28 September 2018, Program PINTAR Tanoto Foundation di Provinsi Riau telah melatih dan mendampingi 99 sekolah dan madrasah mitra.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News